Memang aneh pergerakan saham ABBA, sebab perusahaan kerajaan media ini masih merugi. Pada semester I tahun ini saja, Mahaka Media masih menderita kerugian bersih sebesar Rp 7,32 miliar. Angka itu lebih besar dibanding rugi bersih di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,12 triliun.
Bertambahnya jumlah kerugian itu disebabkan oleh turunnya penjualan bersih sebesar 33,18% dati Rp 135,24 miliar menjadi Rp 90,36 miliar.
Sepanjang 2017, Mahaka Media juga menderita kerugian sebesar Rp 27,78 miliar. Namun rugi bersih itu turun jika dibandingkan catatan kerugian di 2016 sebesar Rp 40,68 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab dia mengaku perusahaan belum ada rencana melakukan aksi korporasi yang bisa memicu pergerakan saham berkode ABBA.
"Saya tidak bisa komentar karena belum tahu juga faktornya apakah memang bereaksi positif sehingga sahamnya naik. Karena dari kami tidak ada melakukan sebuah corporate action yang menyebabkan sahamnya bergerak," tuturnya kepada detikFinance.
Menanggapi hal itu, Erick juga menilai para pelaku pasar hanya berasumsi belaka. Dia menegaskan tidak ada intervensi apapun saat dirinya menjadi ketua tim pemenangan terhadap perusahaannya itu.
"Seperti kemarin Asian Games, iklannya tidak masuk ke grup saya, ke media lain. Semua dapat, tapi kita enggak dapat loh, coba saja cek. Itu menunjukkan saya bertindak profesional, seperti ketika Pak Jokowi nyatakan saya posisinya profesional," tuturnya di Hotel Ayana Mid Plaza, Jakarta, Jumat (4/9/2018).
Erick juga menegaskan dirinya sudah menyatakan sudah tak lagi mengurusi PT Mahaka Media Tbk sejak 2 tahun yang lalu. Keputusan itu menjadi syarat ketika dia ditunjuk JK untuk mengurusi Asian Games.
"Nah yang kebetulan partner saya minta saya tetap membantu tapi tidak day to day itu ada yang namanya Inter Milan dan ANTV. Kalau Mahaka-nya mundur semua," tegas Erick
(das/ang)