Lanjar Nafi mengatakan, memang setiap tahunnya setiap kali Ramadhan pasar modal terasa sepi. Banyak pelaku pasar yang justru melakukan aksi jual.
"Pasti sepi kalau Ramadhan dan aksi jual besar karena logisnya ya investor realisasikan keuntungan THR," ujarnya.
Lanjar menerangkan, biasanya investor lokal khususnya memilih untuk mencairkan portofolio sahamnya untuk memenuhi kebutuhan hari raya. Selain itu libur panjang saat Lebaran juga mendorong investor untuk menarik dulu dananya dari pasar modal untuk sementara waktu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu lantaran Ramadhan kali ini bertepatan dengan bulan Mei. Bulan ini merupakan bulan saat manajer investasi di seluruh dunia biasanya melakukan peralihan portofolio. Sehingga mereka melakukan aksi jual.
"Bulan Mei itu musimnya peralihan investasi. Kebanyakan fund manager profit taking," terangnya.
Hal itu terlihat dari data penjualan investor asing di papan perdagangan. Tercatat selama seminggu ini net sell sudah mencapai Rp 2,39 triliun.