Tantangan Startup Melantai di Pasar Modal

Tantangan Startup Melantai di Pasar Modal

Hendra Kusuma - detikFinance
Senin, 09 Des 2019 12:07 WIB
Foto: Rengga Sancaya

Masih ada peluang
Meski demikian, Hans melihat perusahaan start up kecil ke depannya dapat sukses dilihat dari bisnis yang dijalankannya. Contohnya saja start up bidang properti co-living seperti PT Hoppor International (Kamar Keluarga) yang trennya mengalami perkembangan yang pesat.

Dimana kaum milenial lebih senang berwisata atau menggali pengalaman sehingga membutuhkan tempat tinggal sementara. Begitu juga saat mereka memilih rumah yang kecil dan efisien hanya untuk sekedar kebutuhan tempat tinggal keluarga kecilnya.

"Inovasi perusahaan start up ini bagus artinya harus kita cerna dan lihat sustainability-nya dan juga demand-nya. Masih sangat rasional kalau perusahaan start up sektor ini listing dan melantai di bursa karena demand dan tren hunian menuju ke arah sana," terang Hans.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Hal senada juga disampaikan Senior Advisor CSA Research Institute Reza Priyambada. Ia menegaskan perusahaan yang hendak IPO tidak perlu khawatir. Selama perusahaan tersebut merespons kebutuhan dari pasar, maka potensi untuk menjadi besar sangat terbuka lebar.

"Perusahaan start up co-living harus melihat potensi dari target pasar yang mereka bidik dan seberapa lama tren ini bisa bertahan. Antisipasinya adalah dengan punya banyak model bisnis yang menyasar milenial awal, kemudian menyasar level eksekutif muda, akan lebih variatif dan stabil," jelasnya.

Menurutnya perusahaan start up bidang properti seperti ini sangat memungkinkan melantai di bursa. Dengan menyasar berbagai kalangan mulai dari milenial yang cukup sewa, bisa diakomodir saat ingin punya rumah sendiri sehingga bisnisnya bersifat berkepanjangan.

Masuknya PT Hoppor International dalam daftar 17 perusahaan yang akan menggelar IPO di Bursa Efek Indonesia memberikan warna baru bagi para investor.

CEO Kamar Keluarga Charles Kwok menerangkan saat ini pihaknya memiliki lima pilar bisnis yang menjangkau kebutuhan investor. Pertama yaitu pilar bisnis KK Operator, yang focus pada bisnis penyewaan tempat tinggal bagi kaum pekerja milenial.

Lalu yang kedua yaitu pilar bisnis KK Development, yang menyasar kaum milenial yang ingin memiliki hunian sendiri dengan harga terjangkau.

"Kami juga memiliki tiga pilar bisnis lain yang dapat memenuhi kebutuhan pasar yang ingin berinvestasi dengan menjadi mitra kami yakni KK BOT (build operate transfer), KK Aset, dan KK Vertikal yang dapat membantu para mitra untuk mencari, membangun dan mengelola properti yang dapat menghasilkan keuntungan yang cukup besar," tutup Charles.

(dna/dna)

Hide Ads