Obligasi Rp 1,5 triliun tersebut terbagi menjadi tiga seri. Pertama adalah Seri A yang berjumlah pokok Rp 965 miliar dengan tenor 370 hari dan tingkat bunga 6,75%.
Kedua, Seri B dengan jumlah pokok Rp 372 miliar bertenor tiga tahun dan tingkat bunga 7,75%. Terakhir, Seri C dengan jumlah pokok Rp 163 miliar yang memiliki tenor lima tahun dengan tingkat bunga 7,9%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"IIF akan menggunakan dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi ini untuk keperluan ekspansi pembiayaan pembangunan proyek-proyek infrastruktur sesuai dengan kegiatan usaha Perseroan dan untuk keperluan refinancing. Sampai dengan Juni 2019, kontribusi sektor terbesar yang didanai IIF adalah sektor jalan tol, renewable energy, dan air," ungkap Presiden Direktur IIF Reynaldi Hermansjah di Jakarta, Kamis (19/12/2019).
Kemudian, pada tahun 2020, IIF berencana untuk melaksanakan tahap kedua PUB I ini dengan nilai Rp 1,5 triliun. "Untuk waktu tepatnya belum bisa dipastikan. Tergantung kondisi pasar yang bagus untuk penerbitannya," kata Reynaldi.
Sebagai informasi, PUB ini adalah obligasi kedua yang diterbitkan IIF. Sebelumnya, perusahaan ini menerbitkan obligasi tahun 2016. Hingga Juni 2019, IIF telah menyalurkan pendanaan pembangunan infrastruktur dengan net investment commitment lebih dari Rp10 triliun. Total biaya proyek mencapai lebih dari Rp150 triliun, dimana 80% kreditur IIF merupakan pihak swasta.
(fdl/das)