Ditagih Nasabah, Hanson International Ngaku Nggak Punya Duit

Ditagih Nasabah, Hanson International Ngaku Nggak Punya Duit

Danang Sugianto - detikFinance
Selasa, 07 Jan 2020 18:07 WIB
Foto: Benny Tjokro (CNBC)
Jakarta - PT Hanson International Tbk saat ini tengah menghadapi permasalahan keuangan. Para nasabah surat utangnya yang juga bersifat pinjaman individu ramai-ramai menagih kembali uangnya.

Informasi itu tersiar melalui beredarnya video pertemuan nasabah di Surabaya pada Desember 2019 lalu. Dalam video itu terlihat beberapa nasabah kesal dan meminta uangnya dikembalikan.

Kuasa hukum Hanson International dan juga si Direktur Utama Benny Tjokrosaputro, Bob Hasan membenarkan video itu. Kebetulan dia juga ada dalam pertemuan itu sebagai perwakilan perusahaan untuk melakukan mediasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang saya keliling ke Lombok, Surabaya, Yogyakarta, Solo, Bali. Untuk menyampaikan kepada para nasabah atau mitranya Hanson bahwa uang mereka tidak hilang," terangnya kepada detikcom, Selasa (7/1/2020).


Bob menjelaskan, dirinya melakukan roadshow untuk menenangkan nasabah Hanson. Sebab sejak adanya berita tentang Satgas Waspada Investasi yang meminta kegiatan investasi Hanson dihentikan, banyak nasabahnya yang panik dan terjadi rush besar-besaran.

"Ini kan akibat dari gagal bayar, artinya penindakan dari Satgas Waspada Investasi untuk segera menghentikan kegiatan, sehingga timbul rush besar-besaran. Nah akibat ini lah untuk menciptakan suasana kepercayaan kembali, saya roadshow dan sampaikan bapak ibu hak-haknya tidak pernah hilang," tambahnya.

Rush sendiri merupakan kondisi penarikan dana besar-besaran dalam waktu yang hampir bersamaan. Kondisi itu biasanya muncul lantaran adanya suatu kabar yang membuat nasabah khawatir atas keamanan dananya.

Ditagih Nasabah, Hanson Internasional Ngaku Nggak Punya Duit




Bob mengakui sejak berita itu muncul pada Oktober 2019 terjadi penarikan dana besar-besaran pada Oktober dan November 2019. Kebanyakan yang menarik dana adalah nasabah korporasi dengan jumlah yang besar. Alhasil pada Desember 2019 uang kas perusahaan benar-benar kering.

"Sampai 3-4 Desember sudah tidak ada kemampuan membayar bunga sekalipun. Karena ada rush di bulan November dan Oktober, dan rush-nya itu dari korporasi yang besar-besar. Hitungan itu saya tidak tahu persis, besarlah, sampai triliunan kalau nggak salah," ucap Bob.


Oleh karena itu, Bob keliling ke beberapa kota untuk bertemu dengan nasabah Hanson guna melakukan mediasi. Tujuannya untuk menenangkan nasabah dan memberikan kepercayaan bahwa perusahaan akan bertanggung jawab. Namun sebagian dari nasabah tetap bersikeras meminta uangnya dikembalikan.

"Ke depan tetap kita berupaya meyakini nasabah dan upaya pencapaian cashflow. Karena kan ada uang (investasi nasabah) yang hanya Rp 100 juta. Tapi itu sudah kami listing sudah ada prioritaskan (untuk dikembalikan dananya), apalagi ada nasabah yang sakit. Tapi saat ini upaya cashflow masih belum dapat. Sampai saat ini pun belum ada cashflow," tutupnya.," tutupnya.

Jika ada pembaca detikcom yang merupakan nasabah Hanson dan ingin berbagi cerita bisa kirim email ke redaksi@detikfinance

Hide Ads