Kenali Tips Reksa Dana, Investasi yang Diramal Cuan di Tengah Corona

Kenali Tips Reksa Dana, Investasi yang Diramal Cuan di Tengah Corona

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 03 Des 2020 15:20 WIB
Ilustrasi Investasi Saham DetikX
Foto: Ilustrasi: Luthfi Syahban

3. Perhatikan Sharpe Ratio

Sharpe ratio merupakan rasio yang mengukur kinerja reksa dana dengan perbandingan imbal hasil dan risiko (standar deviasi). Makin tinggi sharpe ratio maka makin baik kinerja reksa dana tersebut.

Jika Anda menemukan nilai sharpe ratio negatif di produk reksa dana, maka akan lebih baik bagi kita untuk memilih reksa dana yang sharpe ratio negatifnya paling kecil. Sharpe ratio yang negatif menandakan tingkat risiko lebih besar dibanding dengan tingkat pengembalian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

4. Perhatikan tingkat kerugian maksimal

Tingkat kerugian maksimal atau draw down yang bisa juga didefinisikan sebagai tingkat penurunan kinerja dari titik puncaknya ke titik terendah. Apabila sebuah reksa dana memiliki nilai draw down sebesar 30% setahun, berarti kinerja reksa dana tersebut pernah mengalami penurunan sebesar 30%.

ADVERTISEMENT

Draw down yang tinggi umumnya ditemukan di reksa dana campuran maupun saham. Untuk sebagian besar reksa dana pasar uang, nilai draw down ada di angka 0 koma sekian. Bahkan tidak sedikit pula yang nilainya 0,00%.

5. Waspadai expense ratio reksa dana

Expense ratio bisa juga disebut sebagai perbandingan beban operasional reksa dana dengan rata-rata NAB dalam setahun.

Pengelolaan sebuah reksa dana tentu akan memunculkan biaya. Biaya-biaya tersebut sebut saja, biaya kustodian, trading, marketing, dan lainnya. Semakin kecil expense ratio mencerminkan kehandalan Manajer Investasi dalam mengelola produknya.

6. Pilih reksa dana sesuai dengan jangka waktu investasi Anda

Semakin pendek jangka waktu investasi, maka pilihan reksa dana yang disarankan adalah reksa dana yang volatilitas nilai aktiva bersih (NAB)-nya rendah. Namun untuk jangka panjang, maka pilihan reksa dananya akan semakin fleksibel, boleh yang rendah volatilitasnya atau yang tinggi karena mengharap imbal hasil yang besar.

Untuk jangka waktu pendek 1-3 tahun, sangat disarankan untuk memilih reksa dana yang rendah fluktuasi seperti reksa dana pasar uang, atau pendapatan tetap. Jangka menengah 3-5 tahun, disarankan untuk memilih reksa dana pasar uang, pendapatan tetap dan campuran. Sementara itu untuk kebutuhan dana pendidikan di atas 5 tahun, maka reksa dana saham boleh dicoba.


(zlf/zlf)

Hide Ads