Orang Kaya Gara-gara Saham Tesla Punya 'Geng' Bernama Teslanaires

Orang Kaya Gara-gara Saham Tesla Punya 'Geng' Bernama Teslanaires

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 30 Des 2020 09:51 WIB
CORTE MADERA, CA - AUGUST 02:  The Tesla logo appears on a brand new Tesla Model S on August 2, 2017 in Corte Madera, California. Tesla will report second-quarter earnings today after the closing bell.  (Photo by Justin Sullivan/Getty Images)
Tesla/Foto: Justin Sullivan/Getty Images
Jakarta -

Harga saham produsen mobil listrik Tesla meroket lebih dari 700% tahun ini. Lonjakan itu menghasilkan sekelompok orang yang kini menjadi jutawan, mereka dinamakan Teslanaires.

Teslanaires adalah sejumlah investor yang diuntungkan dari naiknya saham Tesla tahun ini. Keuntungan mereka saat ini disebut mencapai jutaan dolar AS. Mereka kemungkinan telah berinvestasi di Tesla sejak satu dekade lalu.

"Tesla adalah saham yang sangat terpolarisasi. Penggemarnya, banyak di antaranya memiliki mobil Tesla," kata Kepala Eksekutif perusahaan investasi GraniteShares, Will Rhind, mengutip dari BBC, Rabu (30/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Investor yang membeli saham sejak awal, telah melakukannya dengan sangat baik dan beberapa sekarang menjadi jutawan sebagai hasilnya," tambahnya.

Teslanaires sangat percaya pada Tesla dan memprediksi harga saham akan terus meningkat. Seperti seorang insinyur asal Los Angeles, Jason DeBolt yang telah menuai keuntungan sejak dirinya berinvestasi 2.500 saham pada 2013. Saat itu harga saham Tesla senilai US$ 19 ribu.

ADVERTISEMENT

"Saya pertama kali berinvestasi di Tesla pada 2013 setelah membeli Tesla Model S dan melakukan tur pabrik," katanya.

Dia mengungkap, saham yang dimiliki di Tesla sekarang sebanyak 15 ribu saham dan nilainya sekitar US$ 10 juta. Menurutnya perjalanan menjadi investor di Tesla cukup naik turun.

Selain itu ada seseorang asal New York, Scott Tisdale yang telah berinvestasi di Tesla sejak 2013. Sekarang saham yang dimiliki di Tesla sekitar 4 ribu saham dan bernilai sekitar US$ 2,8 juta.

"Saya belum selesai berinvestasi pada mereka karena saya pikir kisah nyata mereka akan segera dimulai dan orang-orang telah mengatakan saham tersebut 'dinilai terlalu tinggi' sejak sebelum saya mulai membelinya," katanya.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Saham perusahaan milik salah satu orang terkaya di dunia, Elon Musk saat ini menjadi paling berharga di dunia. Bahkan menjadi salah satu dari 10 perusahaan paling bernilai di S&P 500.

Tesla yang resmi bergabung di indeks saham terbesar di AS bulan ini, kedudukannya kini sejajar dengan raksasa teknologi Apple, Microsoft, dan Facebook.

Tidak hanya itu, saham Tesla sekarang bernilai lebih dari gabungan valuasi sejumlah produsen transportasi General Motors, Ford, Fiat Chrysler Automobiles, dan Toyota. Meskipun jumlah mobil yang diproduksi Tesla masih jauh lebih dari sedikit dari saingannya itu.

Sebagian besar pertumbuhan harga saham Tesla berasal dari penjualan mobilnya yang meningkat, tingginya permintaan yang kuat dari China dan harapan subsidi untuk kendaraan listrik. Pergeseran menuju mobil listrik secara global telah menempatkan perusahaan mobil seperti Tesla di posisi yang tepat saat ini.

Banyak investor juga percaya akan ada pertumbuhan yang kuat yang akan datang dari bisnis Tesla lainnya. Bisnis lain itu, termasuk perangkat lunak swakemudi dan penyimpanan daya baterai.


Hide Ads