Dear Investor yang Beli Saham Pakai Modal Nekat, Pahami Dulu Ini

Dear Investor yang Beli Saham Pakai Modal Nekat, Pahami Dulu Ini

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Sabtu, 23 Jan 2021 14:30 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat naik hingga hampir 20 poin tapi kemudian melambat lagi. Investor belum bersemangat sehingga perdagangan berjalan lesu. Pada penutupan perdagangan Sesi I, Jumat (14/11/2014), IHSG turun tipis 4,732 poin (0,09%) ke level 5.043,936. Sementara Indeks LQ45 melemah tipis 0,233 poin (0,03%) ke level 864,319.
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

Beberapa waktu lalu sejumlah artis dan influencer ramai mempromosikan investasi di pasar saham. Hal ini tentu membuat banyak followers atau pengikut mereka di sosial media mendadak menjadi investor sejumlah saham yang dipromosikan sang artis idola.

Namun juga ada orang yang berinvestasi saham menggunakan utang.Padahal dalam berinvestasi, apalagi saham harus memiliki kemampuan untuk membaca analisis teknikal dan fundamental perusahaan tersebut.

Perencana Keuangan Aidil Akbar mengungkapkan memang ada orang yang nekat menjadi investor saham dengan menggunakan utang.

"Ada banyak kemarin seperti permohonan pinjam uang Rp 100 juta untuk main saham, lalu Rp 170 juta pinjam di pinjol untuk beli 500 lot saham dan ada yang nekat jual mobilnya untuk beli saham," kata Aidil, Sabtu (23/1/2021).

Dia mengungkapkan dalam berinvestasi di saham jangan sampai terjebak dengan pompom atau istilah buzzer di pasar saham agar orang lain tergerak membeli. Aksi buzzer tersebut biasanya membuat orang ramai-ramai beli dan harganya terkerek naik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Padahal saham dari perusahaan yang dipromosikan belum tentu memberikan keuntungan, ada yang malah rugi setelah beli saham ini. Entah mereka belajar dari mana investasi saham pakai utang," ujar dia.

Aidil mengungkapkan, dari kasus-kasus yang terjadi memang investasi di saham bukan untuk main-main dan bukan untuk investor pemula.

"Pelajari saham yang mau dibeli dengan baik dan benar. Kuasai analisis teknikal dan fundamental agar mendapatkan harga yang benar dan tepat," jelas dia.

Kemudian jangan sekali-kali berinvestasi menggunakan utang. Karena investasi adalah uang yang tidak dipakai alias uang dingin.

(kil/eds)

Hide Ads