Dihubungi secara terpisah,Perencana Keuangan dari Tatadana Consulting Tejasari Asad mengatakan, anak muda yang ingin terjun ke pasar modal harus memahami risiko yang dihadapi. Ia mengatakan, saham memang bisa memberikan keuntungan besar ketimbang instrumen investasi lainnya. Sehingga tak sedikit orang yang nekat membeli saham dari utang. Padahal, dibalik itu risiko ruginya juga besar.
"Mereka asumsinya kalau bisa untung 10% dalam beberapa hari saja, berarti bisa dong saya pakai uang pinjaman, misalnya di pinjol ternyata bunganya masih lebih kecil dibandingkan target return yang dihebohkan, jadi mereka berani. Tapi, mereka lupa kalau investasi di saham ada risikonya yaitu return-nya bisa turun. Uangnya atau harga sahamnya bisa turun, nggak selalu untung," terang Tejasari.
Oleh sebab itu, para pemula yang ingin membeli saham disarankan membelinya dengan berkala atau rutin. Caranya, dengan menyisihkan dana 10% dari penghasilan bulanannya yang memang menganggur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi memang sebaiknya dari uang yang bersih, nggak ada bunganya, yang benar-benar dari penghasilan, kita sisihkan, nggak ada rencana kita pakai, itu yang kita sisihkan untuk ditabung atau investasi. Nah itu yang sebaiknya dilakukan," katanya.
(vdl/eds)