Reza menilai posisi IHSG saat ini seakan kembali ke posisi di pertengahan Desember 2020. Saat itu IHSG tengah menikmati rebound setelah penurunan panjang yang dihiasi dengan berbagai sentimen positif.
"Saat itu IHSG lagi naik yang terpaksa, karena sebelumnya IHSG sampai Oktober masih di 5.100. Lalu kemudian ada wacana SWF, vaksin, perbaikan konstruksi dan segala macam. Akhirnya di-drive oleh saham BUMN dan berimbas ke saham lain," ucapnya.
Namun kini saham-saham BUMN yang menjadi penggerak pasar di Desember lalu mulai pada berjatuhan. Bahkan banyak dari saham BUMN bolak balik masuk dalam daftar top loser dengan penurunan hingga menyentuh lebih auto reject bawah (ARB).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum lagi adanya sentimen negatif dari pemeriksaan BPJS Ketenagakerjaan, itu juga membuat pelaku pasar khawatir," ucapnya.
Reza memprediksi penurunan IHSG akan terus berlanjut. Menurut perkiraannya IHSG bisa menyentuh level support di 5.500.
Sementara Sukarno Alatas menjelaskan, pergerakan penurunan IHSG sudah menyentuh area supportnya di level 5.853. Ada dua kemungkinan, jika IHSG kembali melemah dalam jangka pendek diperkirakan bisa sampai 5.734.
"Untuk jangka pendeknya skenario jika next candle bearish dan kembali breakdown 5.853, penurunan selanjutnya bisa ke next support 5734. Skenario jika indeks mampu bertahan, ada potensi teknikal rebound ke resistance terdekat di 5.957," terangnya.
(das/fdl)