Mengintip Perjalanan Bukalapak, Bermodal Rp 80 Ribu hingga Berhasil IPO

Mengintip Perjalanan Bukalapak, Bermodal Rp 80 Ribu hingga Berhasil IPO

Aulia Damayanti - detikFinance
Minggu, 11 Jul 2021 21:31 WIB
Rencana IPO Bukalapak
Foto: Rencana IPO Bukalapak (Denny Pratama/detikcom)
Jakarta -

Siapa yang tidak tahu e-commerce karya anak bangsa yang telah menyandang status startup unicorn yaitu Bukalapak. Nggak ada yang menyangka startup bermodal Rp 80 ribu ini sudah melakukan aksi penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).

Perjalanan startup karya anak bangsa ini dimulai kurang lebih 11 tahun yang lalu. Mengutip dari laman resmi Bukalapak, Minggu (11/7/2021) startup itu didirikan pada 2010 oleh tiga pemuda, di antaranya Achmad Zaky, Farin Rasyid, dan Nugroho Herucahyono.

Saat mendirikan startup ini tiga sejoli itu memiliki misi untuk membantu warung-warung yang mengalami kesulitan beradaptasi di era internet saat ini. Tidak main-main tujuan utamanya yakni untuk membantu jutaan warung di negeri ini menjadi online.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan komitmen itu Bukalapak ingin bertindak sebagai perantara yang mendukung transaksi antara pembeli dan penjual. Bermodal Rp 80 ribu, kala itu digunakan untuk pemesanan alamat website yang digunakan Bukalapak hingga sekarang ini.

Pada awal merintis Bukalapak, diakui oleh sang pendiri Zaky pernah diremehkan saat mencari pendanaan ke beberapa investor. Saat 2010 Bukalapak mencoba mencari dana sebesar Rp 100 juta.

ADVERTISEMENT

Berjalannya waktu, pada 2017 Bukalapak menyandang status unicorn dan pada 2019 valuasi pasar perusahaan telah mencapai US$ 1 miliar setara Rp 14 triliun (kurs Rp 14.000).

Selain memfasilitasi warung-warung untuk merambah ke transaksi online, di 2017 Bukalapak juga berhasil meluncurkan Mitra Bukalapak guna membantu warung-warung untuk bersaing dengan toko-toko modern.

Mitra Bukalapak itu dibuat menawarkan layanan belanja online, termasuk membayar tagihan dan top up pulsa. Kemudian, Mitra Bukalapak disebut juga menghubungkan warung dengan distributor sembako. Hal itu dilakukan untuk merampingkan jalur distribusi, lalu harga modal bisa lebih rendah , dan meningkatkan margin keuntungan bagi usaha-usaha kecil.

Sejak didirikan pada tahun 2010, Bukalapak telah melayani lebih dari 6 juta Pelapak, 5 juta Mitra Bukalapak dan 90 juta pengguna aktif. Namun, saat ini tiga pendiri Bukalapak sudah tidak lagi di perusahaan, kini Bukalapak dipimpin oleh CEO Rachmat Kaimuddin.

Tahun ini, Bukalapak akhirnya IPO.Penawaran awal akan dilakukan 9-19 Juli 2021. Kemudian tanggal efektif pelaksanaan IPO ditetapkan 26 Juli 2021. Kemudian masa penawaran umum perdana saham dilakukan pada 28-30 Juli 2021.

Bukalapak menargetkan bisa meraup dana hingga Rp 21,9 triliun. Nantinya Bukalapak akan melepas 25.765.504.851 lembar saham biasa atas nama yang seluruhnya merupakan saham baru. Saham ini dikeluarkan dari portepel Bukalapak dengan nominal Rp 50.

Ini artinya ada 25% saham Bukalapak yang dilepas ke publik dalam IPO ini. Harga yang ditawarkan Rp 750-Rp 850 per lembar. Dengan IPO ini, artinya Bukalapak menjadi satu-satunya unicorn yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

(dna/dna)

Hide Ads