Senada Head of Equity Trading MNC Sekuritas Frankie Wijoyo Prasetyo mengatakan investor akan lebih tertarik menyerap saham baru BBRI karena dananya bakal digunakan untuk pembentukan holding yang mengoptimalkan kinerja ketiga perusahaan negara tersebut.
Dia pun menilai harga pelaksanaan rights issue Rp3.400 sudah sangat menarik, yang mana harga saham BBRI saat ini tak terpaut jauh dan masih cenderung sideways di level Rp3.800-Rp3.900. "Imbas dari penerbitan saham baru yang berkapitalisasi jumbo tersebut untuk jangka pendek target price bisa di level Rp 4.500," katanya dikutip dari CNBC Indonesia.
Selain itu, investor memiliki optimisme terhadap kinerja fundamental BRI yang bertumbuh dan kuat di tengah tantangan ekonomi karena pandemi COVID-19. Di pasar segmen UMKM termasuk UMi, Pegadaian dan PNM pun akan saling melengkapi dan memperkokoh kinerja dengan BRI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Informasi saja, BRI telah memulai Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) dengan harga pelaksanaan Rp 3.400 per saham dengan rasio 100:23. BRI menawarkan sebanyak-banyaknya 28.21 miliar saham baru seri B dengan nilai nominal Rp 50 setiap saham.
Right issue BRI saat ini telah memasuki tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD (Cum Date) di pasar reguler dan Pasar Negosiasi 7 September 2021. Artinya, ini merupakan kesempatan terakhir bagi investor untuk mengikuti right issue BRI sebelum menebus di Rp 3.400 per saham.
(akd/hns)