Meneropong Prospek Bisnis Mitratel, Anak Usaha Telkom yang Mau IPO

Meneropong Prospek Bisnis Mitratel, Anak Usaha Telkom yang Mau IPO

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 11 Nov 2021 18:24 WIB
Saham PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) melejit pada perdagangan Selasa (5/1/2021) gegara Raffi Ahmad dan Ari Lasso mempromosikannya.
Ilustrasi/Foto: Grandyos Zafna

Lebih lanjut, Hans menyampaikan valuasi Mitratel di kisaran wajar lantaran enterprise value/EBITDA mencapai 13 kali atau rata-rata dengan perusahaan sejenis yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Analis saham PT Verdana Sekuritas, Raymond Kosasih menyebutkan penetrasi jumlah menara di Indonesia termasuk rendah dibandingkan beberapa negara, seperti Brasil atau India. Rasio populasi per menara di Indonesia masih termasuk yang tinggi di kisaran 2.250 dibandingkan Brasil dan India yang berkisar 2.100.

"Dengan keterbatasan jumlah spektrum atau frekuensi, sehingga kebutuhan akan menara bakal tetap tinggi pada masa mendatang," tutur Raymond.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal tersebut juga dinilai sebagai peluang besar bagi Mitratel untuk menjalin kemitraan bisnis dengan operator-operator telekomunikasi lainnya di luar Grup Telkom. Model bisnis kemitraan Mitratel dan operator itu bervariasi, yakni skema built-to-suit (membangun menara baru) dan co-location (co-lo). Raymond memproyeksikan minat investor terhadap saham Mitratel cukup tinggi karena membukukan laba bersih.

Rencana IPO Mitratel tidak hanya menjadi momentum emas untuk investor berinvestasi di saham ini, tetapi juga merupakan salah satu penataan portofolio yang dilakukan Telkom Group untuk mengoptimalkan value creation dari Mitratel sehingga dapat memberikan hasil yang optimal bagi stakeholder.

ADVERTISEMENT

Mitratel akan menggelar IPO dengan menerbitkan maksimal sebanyak 25,5 miliar saham atau setara 29,85% dari modal yang ditempatkan dan disetor. Dengan range harga Rp 775-975 per lembar saham, maka potensi proceed maksimal Rp 19, 79-24, 9 triliun. Target perolehan dana IPO tersebut termasuk salah satu yang terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Jika target dana IPO ini terealisasi maka kapitalisasi pasar Mitratel ini berpeluang mencapai Rp 83,42 triliun atau mengungguli kapitalisasi pasar PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).

Perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek antara lain PT Mandiri Sekuritas dan PT BRI Danareksa Sekuritas. Mitratel yang disebut-sebut berpotensi sebagai salah satu raja menara di tanah air, akan memakai dana IPO antara lain sekitar 90% untuk belanja modal dan sisanya modal kerja.

Rinciannya, untuk belanja modal itu antara lain sekitar 44% digunakan untuk belanja modal organik antara lain mengembangkan dan memperluas hubungan dengan pelanggan melalui penambahan penyewa kolokasi yang mencakup berbagai pengeluaran terkait dengan penguatan dan penambahan menara.


(das/ara)

Hide Ads