CEO & Founder dari PT. Astronacci International Gema Merdeka Goeyardi juga mengatakan wajar saja IHSG akan anjlok. Dari prediksi dan analisa yang dilakukan Gema, terdapat beberapa poin dari kondisi makro ekonomi yang terjadi di dunia yang mempengaruhi penurunan IHSG.
Kondisi-kondisi yang mempengaruhi antara lain, nilai inflasi Amerika Serikat, pelemahan nilai tukar rupiah, perang Rusia VS Ukraina yang terjadi pada 24 Februari 2022 lalu, hingga harga minyak dunia yang naik. Kondisi makro ekonomi yang nyaris mirip seperti di tahun 2013 menurutnya juga mempengaruhi.
"Dengan kondisi makro ekonomi yang terjadi di dunia saat ini, tentu saja berdampak pada pergerakan IHSG di Indonesia. Negara kita tidak hidup sendiri. Negara kita bergerak bersama-sama dengan negara lain, dan pastinya akan berdampak ke Indonesia," ujar Gema dalam keterangannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut perhitungannya, telah terjadi bearish divergence alias keseimbangan harga baru di pasar. Mau tidak mau akhirnya IHSG harus anjlok. Dia memperkirakan keseimbangan harga baru di pasar untuk IHSG sebesar Rp 6.300.
"Idealnya penguatan telah terbatas dan bersiap untuk terjadi pelemahan yang signifikan menuju area support," kata Gema.
Seperti diketahui, IHSG sudah turun ke zona merah sejak pagi tadi. IHSG turun 73 poin atau 1,02% ke level 7.154 pada pra perdagangan. Sementara indeks LQ45 turun 18 poin atau 1,67% ke level 1.067.
IHSG dibuka merah dengan turun 81 poin atau 1% ke level 7.147. Ini merupakan perdagangan IHSG pertama kali setelah libur Lebaran 2022.
Hingga jeda siang ini, IHSG turun 280 poin atau 3,88% ke level 6.948. Indeks LQ45 juga turun 51 poin atau 4,79% ke level 1.033. IHSG bergerak di level 6.896 hingga 7.156.
IHSG terus melanjutkan pelemahan saat sesi kedua perdagangan berlanjut. Pada pukul 13.51, IHSG turun 316 poin atau 4,38% ke level 6.912. Indeks LQ45 juga ikut turun 58 poin atau 5,42% ke level 1.026.
Simak Video "Video: IHSG Turun 7,71% Saat Penutupan Sesi I"
[Gambas:Video 20detik]
(hal/das)