Fokus Kembangkan Bisnis, Perusahaan Batu Bara Luhut Tak Bagi Dividen

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 08 Jun 2022 17:44 WIB
Foto: RUPS TBS Energi (Sylke Febrina Laucereno/detikcom)
Jakarta -

PT TBS Energi Utama Tbk (TBS) hari ini menggelar Rapat Umum Pemagang Saham Tahunan (RUPST) dan RUPSLB.

Wakil Direktur Utama TBS Pandu Patria Sjahrir mengungkapkan kinerja positif perusahaan tahun 2021 ini merupakan pondasi untuk mewujudkan komitmen pengembangan bisnis yang berbasis sustainability.

TBS menargetkan mencapai carbon neutral tahun 2030. Untuk mencapai target tersebut, perseroan berkomitmen untuk menggunakan pendapatan untuk investasi ke sektor energi baru dan terbarukan.

"Termasuk kendaraan listrik, yang ramah lingkungan. Tahun 2021 kemarin sudah mewujudkan kerjasama joint venture untuk kendaraan listrik, Electrum. Artinya TBS sangat serius melihat ke depan untuk betransformasi menuju energi hijau," jelas dia dalam konferensi pers, Rabu (8/6/2022).

Pandu mengungkapkan untuk dividen tahun 2021 memang dialokasikan untuk modal bisnis. "Untik dividen 2021 sudah disampaikan, laba dialokasikan untuk modal bisnis dan investasi. Untuk tahun 2022 harus bicara dengan lender terkait kemampuan dan keinginan pembayaran dividen kepada pemegang saham. Ini akan didiskusikan," ujarnya.

RUPS juga membahas terkait persetujuan penggunaan laba bersih untuk keperluan pengembangan bisnis perusahaan, perubahan pengurus perusahaan dan persetujuan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

Kepala Bidang Keuangan & Hubungan Investor TBS Mirza Hippy menjelaskan per 31 Desember 2021 TBS telah mengantongi pendapatan US$ 462,7 juta naik 39,4% dibanding tahun lalu.

"TBS juga berhasil mencetak laba bersih sebesar US$ 65,6 juta naik 83,2% dari tahun lalu. Sebagian besar dari laba tahun berjalan akan digunakan untuk memperkuat permodalan jangka panjang dan pertumbuhan bisnis serta rencana investasi perusahaan khususnya di energi terbarukan dan kendaraan listrik," kata dia dalam konferensi pers, Rabu (8/6/2022).

Perseroan juga mengangkat Juli Oktaria sebagai direktur. Sebelumnya Juli merupakan direktur anak perusahaan TBS.

RUPSLB juga membahas terkait rights issue yang telah disetujui pada 2021 . Dia menyebut aksi korporasi ini tetap memperhatikan kondisi pasar tahun lalu maka ada penundaan rights issue dan dilaksanakan dalam periode 2022-2023.

"TBS bermaksud menggunakan dana bersih hasil rights issue tersebut untuk memperkuat struktur permodalan perseroan yaitu membiayai nvestasi dan kegiatan secara umum," jelas dia. Dia mengungkapkan rencana jangka panjang transisi energi TBS tentu memerlukan struktur permodalan yang kuat dan akuntabel.




(kil/dna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork