Saham perusahaan pengelola franchise Kebab Baba Rafi, PT Sari Kreasi Boga Tbk (SKB Food) resmi melantai Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini. Saham berkode RAFI itu langsung meroket dan mentok auto reject atas (ARA).
Berdasarkan data perdagangan RTI, Jumat (5/8/2022), emiten pengelola Kebab Baba Rafi ini sejak pembukaan perdagangan langsung menguat 34,92% ke level Rp 170 dari harga perdananya di Rp 126 per lembar saham.
Kenaikan tersebut membuat saham RAFI mentok ARA, artinya saham tersebut telah menyentuh batasan maksimum kenaikan harga sebuah saham dalam waktu satu hari perdagangan bursa.
Jika saham naik secara signifikan hingga menyentuh batas atas yang telah ditetapkan bursa, maka saham tersebut tidak akan bisa mengalami kenaikan harga lagi.
Tercatat sebanyak 96,71 juta saham RAFI ditransaksikan senilai Rp 16,43 miliar. Adapun frekuensi transaksi dilakukan mencapai 5.614 kali.
SKB Food sendiri telah menentukan penawaran umum perdana di harga Rp 126 per saham. Dengan harga tersebut, potensi dana yang bisa diraup dari IPO sekitar Rp 119,45 miliar.
RAFI sendiri akan melepas akan melepas sebanyak-banyak 948.090.000 saham. Jumlah itu setara dengan 30,31% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Dalam catatan detikcom, hasil dana IPO RAFI ini nantinya akan digunakan oleh perusahaan untuk melunasi pembayaran rencana transaksi akuisisi PT Lazizaa Rahmat Semesta sebesar Rp 13 miliar. Kemudian sisanya, akan digunakan untuk modal kerja guna pembelian bahan baku waralaba, bahan baku segar, sewa gedung, biaya gaji karyawan, dan pemeliharaan.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) SKB Food Eko Pujianto dalam sambutannya pada acara pencatatan perdana saham RAFI di bursa efek, menjelaskan pihaknya bakal fokus untuk melakukan pengembangan bisnis setelah melakukan IPO. Bukan cuma di Indonesia bahkan di mancanegara.
"Perusahaan akan fokus orientasi kembangkan bisnis, bukan cuma di Indonesia namun sampai ke mancanegara. Dengan melantainya kami di bursa ini perjalanan panjang, kami berangkat dari UMKM, kini mampu naik kelas, dari gerobakan ke IPO, dari lantai trotoar naik ke lantai bursa efek Indonesia," papar Eko dalam sambutannya.
Sebagai informasi, SKB Food adalah suatu perseroan terbatas yang saat ini bergerak di bidang penjualan bahan baku dan waralaba makanan dan minuman. Sejumlah brand yang dikelola perusahaan adalah Kebab Turki Babarafi, Container Kebab by Babarafi, Smokey Kebab, Sueger, Kebab Kitchen, Babarafi Café, Ayam Utuh, Jellyta, Raffi Express dan Ayam Pul.
Pada 2021, SKB Food miliki 969 outlet mitra waralaba yang tersebar di seluruh kota besar yang ada di Indonesia seperti DKI Jakarta, Bali, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu, D.I.Y Yogyakarta, Riau, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Lampung, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua dan Papua Barat.
Simak juga Video: Wamendag Jerry Berharap UMKM Bisa Ikuti Jejak SKB Food untuk IPO
(hal/dna)