Adapun hingga semester 1 2022, BMHS telah menyerap capex sebesar Rp318 miliar. Capex tersebut mayoritas dikontribusikan dari pembelian 3 Rumah Sakit baru, antara lain RSU Citra Harapan Bekasi, RSJP Paramarta Bandung dan RSIA Pusura Tegalsari yang berlokasi di Surabaya. Hingga pertengahan tahun ini, BMHS sudah mencapai target dengan penambahan 3 rumah sakit baru di tahun 2022.
Ekspansi Klinik Fertilitas Indonesia (KFI) dengan model bisnis berupa kerja sama dengan klinik obgyn juga berhasil menjangkau wilayah yang lebih luas di luar kota Jakarta dengan asset light capex.
Di awal tahun ini, BMHS sempat memaparkan kontribusi KFI dalam memperluas jangkauan BMHS ke 147,8 juta orang di 10 provinsi di Indonesia. Dalam laporan terbaru semester pertama 2022, disebutkan kini sudah ada total 126 KFI, dengan 23 persen di antaranya berada di luar Pulau Jawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peningkatan jumlah rumah sakit yang signifikan ini juga seiring dengan peningkatan pasien non COVID-19 yang sudah mulai kembali berobat ke rumah sakit, khususnya untuk bedah elektif. Jumlah pasien rawat inap dan pasien rawat jalan tercatat masing-masing naik 42% dan 12% (YoY). Untuk bedah elektif, pertumbuhannya tercatat naik hingga 41%.
Sebelumnya, Head of Indonesia Research and Strategy J.P Morgan, Henry Wibowo dalam risetnya menilai emiten kesehatan khususnya rumah sakit menjadi lebih positif setelah penyetelan ulang ekspektasi pasar. Kinerja saham emiten kesehatan telah mengalami pelemahan setelah ekspektasi pasar yang berubah dan kinerja kuartal II/2022 yang lebih lemah. Hal ini disebut menjadi titik masuk yang menarik.
"Kami percaya pasar belum menentukan harga dalam peningkatan kasus Covid di kuartal III/2022 yang dapat meningkatkan penerimaan rumah sakit pada semester II/2022," jelas Henry dalam riset, dikutip Jumat (26/8/2022).
(dna/dna)