PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) buka-bukaan terkait rencana Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada 600 karyawannya hingga akhir 2023. Keputusan itu diambil agar perseroan dapat berjalan efektif dengan penghematan dari sisi biaya kepegawaian.
Director of Finance & Risk Management WSBP Asep Mudzakir mengatakan pelaksanaan pengelolaan SDM akan tetap mempertimbangkan kinerja dan kebutuhan pada setiap bagian atau divisi, juga tetap menjaga target perusahaan dapat tercapai dengan maksimal.
"Kebijakan pengelolaan SDM perseroan senantiasa mempertimbangkan kondisi keuangan pasca restrukturisasi, target kinerja perusahaan, dan besaran kontrak yang dikelola. Hal tersebut dilakukan agar perusahaan dapat berjalan dengan efektif dengan workload pekerja yang efisien," katanya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Selasa (15/8/2023).
Anak usaha Waskita Karya itu membeberkan sepanjang 2023 telah melakukan rasionalisasi jumlah pegawai secara bertahap menyesuaikan dengan berakhirnya masa kerja pegawai di seluruh divisi, dengan mempertimbangkan kondisi workload dan kinerja perseroan.
Adanya kejadian ini, perseroan memastikan seluruh proses produksi dan pengerjaan proyek akan berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam kontrak dengan para pelanggan. Kompensasi pegawai yang terdampak juga dipastikan dipenuhi sesuai aturan.
"Perseroan memastikan pemenuhan seluruh hak dan kompensasi para pegawai sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, sehingga proses rasionalisasi dapat berjalan dengan baik dan lancar," ucapnya.
PHK terhadap 600 karyawan ini sejalan dengan program transformasi dan restrukturisasi keuangan WSBP dengan target efisiensi beban usaha. Melalui efisiensi, perseroan menargetkan pemulihan kondisi keuangan dapat berjalan baik sehingga dapat memenuhi kewajiban pembayaran utang kepada kreditur sesuai skema restrukturisasi.
"Tidak ada informasi atau kejadian penting yang bersifat material dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan serta dapat mempengaruhi harga saham perusahaan," tutur Asep.
Sebelumnya Direktur Human Capital Management, IT & Legal WSBP Asep Kurnia mengatakan efisiensi itu akan membuat jumlah karyawan berkurang dari 2.000 orang menjadi 1.400 orang. Sampai saat ini PHK sudah dilakukan terhadap 510 orang.
"Kita targetkan di akhir tahun ini 1.400 (karyawan), dari sebelumnya 2.000 (karyawan). Jadi ada target 600 (karyawan) dan sampai saat ini sudah berjalan sekitar 510 karyawan yang sudah kita lepas baik dari pegawai tetap maupun outsourcing," kata Asep dalam media briefing di The Acre Menteng, Jakarta, Selasa (8/8/2023).
Simak Video: Saat Wamen BUMN Buka Laporan Keuangan Waskita-WIKA Tak Sesuai Kenyataan
(kil/kil)