Kinerja Q1-2024 Solid, GoTo Siap Buyback Saham

Kinerja Q1-2024 Solid, GoTo Siap Buyback Saham

Alfi Kholisdinuka - detikFinance
Jumat, 03 Mei 2024 17:58 WIB
GoTo
Foto: dok GoTo
Jakarta -

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akan memintakan persetujuan pemegang saham atas tiga agenda dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada Selasa 11 Juni 2024.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (3/5/2024), tiga agenda utama tersebut yakni pertama, persetujuan pemegang saham untuk rencana pembelian kembali saham (share buyback) perusahaan.

Kedua, pembaharuan persetujuan rencana penerbitan saham baru melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau non-preemptive rights (private placement).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terakhir sebagai agenda tambahan adalah meminta persetujuan pemegang saham independen terkait dengan penunjukkan Sugito Walujo atau Patrick Walujo, Direktur Utama GOTO, sebagai pemegang saham Seri B dalam RUPST mendatang.

Saham Seri B adalah saham dengan hak suara multipel atau SHSM (multiple voting shares/MVS) yang diberikan kepada para pemegang saham yang memenuhi persyaratan, salah satunya pihak tersebut telah memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK Nomor 22 yakni anggota direksi yang memiliki kontribusi signifikan pada pertumbuhan bisnis atau usaha perseroan.

ADVERTISEMENT

Terkait dengan buyback, jika direstui RUPST, maka buyback ini akan dilakukan dalam 12 bulan ke depan dengan mengalokasikan dana dari kas internal mencapai maksimal sebesar Rp 3,2 triliun atau setara dengan US$ 200 juta (kurs Rp 16.000/US$). Perseroan telah menunjuk PT Ciptadana Sekuritas Asia untuk aksi korporasi ini.

Manajemen GOTO menyatakan tujuan utama buyback adalah agar perusahaan dapat memiliki fleksibilitas dan opsi yang lebih baik dalam mengelola modal dan memaksimalkan imbal hasil (return) kepada pemegang saham.

Manajemen GOTO juga menegaskan kas perusahaan saat ini cukup kuat untuk merealisasikan sejumlah tujuan-tujuan bisnis, termasuk strategi buyback saham ini.

Mengutip laporan keuangan GOTO per Maret 2024, kas dan setara kas GOTO sebesar Rp 20,31 triliun dengan tambahan deposito berjangka Rp 2,71 triliun sehingga total kas perusahaan mencapai Rp 23,02 triliun.

Perkiraan jumlah saham yang akan dibeli kembali ini tidak akan melebihi 10% saham termasuk saham treasuri perseroan saat ini. Pada tanggal Keterbukaan Informasi, jumlah saham treasuri GOTO adalah 10.264.665.616 saham atau setara dengan 0,85% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.

Selain itu, menurut manajemen GOTO, strategi ini dilakukan di tengah tingkat profitabilitas GOTO semakin membaik yang tercermin dari EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal keempat tahun 2023, membaik delapan kuartal berturut-turut.

"Pencapaian ini memperkuat posisi perseroan pada jalan yang tepat untuk mencapai target impas balik (breakeven) di masa mendatang," ujarnya dalam keterangannya, Jumat (3/5/2024).

Halaman Selanjutnya: Kinerja Solid

Dalam siaran pers kinerja Q1-2024, Direktur Utama GOTO Patrick Walujo mengatakan pada tahun 2023, perusahaan telah meletakkan landasan yang kuat serta menentukan strategi pertumbuhan dengan memperluas basis pengguna, memperdalam wallet share pengguna ekosistem, menurunkan beban operasional, serta memperkuat kemitraan dengan TikTok.

Hasilnya tampak dari kinerja pendapatan yang meningkat dan rugi yang terus berkurang. Per kuartal I-2024, GOTO mampu menurunkan rugi bersih entitas induk hingga 78% menjadi Rp 861,91 miliar, dari periode yang sama tahun lalu (year on year) yang rugi hingga Rp 3,86 triliun.

Penurunan rugi bersih itu menjadi yang terendah sejak perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada April 2022. Di kuartal I-2022, GOTO pernah mencatat rugi bersih cukup besar yang mencapai Rp6,47 triliun, dan rugi di kuartal I-2021 sebesar Rp1,81 triliun.

Penurunan rugi bersih Januari-Maret 2024 itu berhasil terjadi seiring dengan pendapatan bersih perusahaan yang naik 22% menjadi Rp4,08 triliun dari pendapatan kuartal I-2023 sebesar Rp3,33 triliun.

Pendapatan terbesar dari pos imbalan jasa yang mencapai Rp1,58 triliun atau 39% porsinya terhadap total pendapatan, disusul pendapatan dari jasa pengiriman sebesar Rp1,38 triliun, jasa pinjaman Rp285 miliar, imbalan iklan Rp264 miliar, imbalan jasa e-commerce (dari Tokopedia) sebesar Rp110 miliar, dan pendapatan lain lain senilai Rp458 miliar.

GOTO juga berhasil menekan sejumlah beban. Jumlah biaya dan beban mampu dipangkas sebesar 32% menjadi Rp5,02 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp7,38 triliun.

Penurunan beban terbesar yakni dari beban penjualan dan pemasaran yang bisa diturunkan hingga 56% menjadi Rp723 miliar dari Rp1,63 triliun dan beban pengembangan produk turun 62% menjadi Rp353 miliar dari Rp933 miliar.

Patrick menegaskan, pada kuartal pertama 2024, perseroan telah mempercepat pelaksanaan strategi tersebut serta kembali melakukan investasi pada produk-produk andalan, yang hasilnya mulai terlihat di bulan Maret dan April 2024.

"Seiring implementasi strategi tersebut, kami berharap dapat mencapai tingkat pertumbuhan yang lebih cepat di tahun ini, dan di saat yang sama tetap berkomitmen kepada tujuan profitabilitas yang telah kami tetapkan," katanya.

Adapun terkait dengan rencana private placement, perseroan akan meminta persetujuan penerbitan saham baru sebanyak-banyaknya 120.140.966.283 saham Seri A atau maksimal 10% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh.

Tahun lalu, tepatnya 10 Oktober 2023, perseroan juga sudah melaksanakan PMTHMETD sebesar 17.054.733.334 saham seri A, yang telah disetujui pada RUPST 30 Juni 2023. Penerbitan saham dari PMTHMETD ini diambil bagian oleh Bhinneka Holdings (22) Limited. Jumlah eksekusi itu hanya 14% dari maksimal yang direncanakan sebanyak 118,44 miliar saham baru.




(akd/ega)

Hide Ads