Selasa Pagi IHSG Dibuka di Zona Hijau, Menguat ke Level 7.252

Rista Rama Dhany - detikFinance
Selasa, 09 Jul 2024 09:13 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan pagi ini bergerak di zona hijau. Indeks bergerak naik 0,02% atau naik 1 poin ke level 7.252,5.

Mengutip data RTI, Selasa (9/7/2024) IHSG dibuka pada level 7.251 dan bergerak pada level tertingginya di 7.262,1 dan terendah di 7.248. Sebanyak 176 saham bergerak naik, 156 saham bergerak turun dan 194 saham belum bergerak. Market cap tercatat Rp 12.465 triliun.

Mengutip hasil riset Ajaib Sekuritas, adapun sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, IHSG terkoreksi mengikuti pergerakan bursa Asia, seperti indeks Hang Seng dan Nikkei 225. Adapun aksi profit taking juga terjadi setelah IHSG menguat dalam 3 hari beruntun.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Juni 2024 berada di level 123,3 atau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 125,2. Secara keseluruhan, IKK periode Juni 2024 berada pada level optimis yang ditopang oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK).


Dari mancanegara, pada perdagangan awal pekan, Indeks S&P 500 dan NASDAQ mencatatkan nilai tertinggi sepanjang masa setelah masing-masing naik +0,1% dan +0,3%. Kenaikan indeks tersebut ditopang oleh sektor teknologi, khususnya emiten pembuat chip, sektor energi dan sektor telekomunikasi.

Dari Asia, momentum sektor properti di China belum mengalami perbaikan yang signifikan. Pasalanya, sektor properti memiliki porsi 20% terhadap pendapatan fiskal China, menghasilkan 24% terhadap GDP dan 25% permintaan kredit perbankan. Ketika sektor properti China kembali menguat maka Indonesia dapat diuntungkan. Pada Mei 2024, porsi ekspor non migas Indonesia ke China sebesar 22,63%, disusul oleh AS sebesar 10,45% dan Uni Eropa sebesar 7,71%.

Saham-saham Rekomendasi Ajaib Sekuritas, antara lain:

AMRT
Buy: 2.830
TP: 2.900
Stop loss: 2.780

AMRT bullish continuation, membentuk bullish spinning di atas MA (5,20,100). Indikator stochastic crossing dan bergerak naik.

Sektor primer masih menjadi pilihan di tengah daya beli yang cenderung terkoreksi. Pada Juni 2024 secara bulanan Indonesia tercatat deflasi yang juga tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) turun ke level 123,3 meskipun masih di level optimis.

SCMA
Buy: 145
TP: 150
Stop loss: <138

SCMA berpotensi bullish continuation di atas MA (5,20,100). Membentuk long white candle indikasi lanjutkan penguatan. Indikator stochastic bergerak naik dari area oversold.

SCMA per Maret 2024 membukukan kenaikan pendapatan 14,91% yoy menjadi Rp1,76 triliun, dimana pendapatan iklan menjadi kontributor utama. Akibat beban keuangan yang menyusut 96% yoy, laba bersih SCMA melesat 185% yoy menjadi Rp190,5 miliar.

ADMR
Buy: 1.370
TP: 1.420
Stop loss:1.320

ADMR bullish continuation di atas MA (5,20). Indikator MACD bar histogram positif dalam momentum akumulasi.

Penjualan batubara metalurgi ADMR per Maret 2024 1,05 juta ton atau tumbuh 24% yoy. Sementara, produksi tercatat naik 27% yoy menjadi 1,56 juta ton. Performa tersebut membuat pendapatan ADMR naik 15% yoy menjadi USD 275 juta, sementara operasional EBITDA naik 28% yoy USD 156 juta.




(rrd/rir)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork