Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman mengungkap, investor asing mencatat jual bersih atau net sell Rp 19 triliun dari awal tahun. Sementara, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 4,67% pada rentang 21 Februari hingga 27 Februari 2025.
"Aksi jual investor asing hingga 27 Februari mencatat net sell sebesar Rp 19 triliun secara year-to-date (ytd)," kata Iman kepada wartawan di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (28/2/2025).
Iman mengatakan, aksi jual bersih yang dilakukan investor asing terjadi sejak kuartal IV tahun lalu. Kondisi ini berbeda dengan tahun lalu.
"Tahun lalu, kita masih positif Rp 17 triliun, tetapi sejak kuartal IV sudah mulai net sell. Sekarang, Januari saja sudah hampir Rp 19 triliun net sell," ungkapnya.
Akibatnya, kata Iman, kinerja IHSG merosot sebagaimana terjadi pekan ini. Akan tetapi, Ia mengatakan nilai transaksi IHSG mengalami peningkatan.
"Akibatnya, indeks turun, tetapi nilai transaksi meningkat. Karena itu, kita harus mendukung pasar domestik," katanya.
Iman mengatakan, aksi jual bersih itu muncul akibat ketidakpastian ekonomi global seiring berjalannya pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Menurutnya, perang tarif yang dilakukan AS terhadap sejumlah negara mendorong investor asing menarik dananya dari pasar modal dalam negeri.
"Jadi asing itu sekarang masuk ke US ya. Nggak masuk kita. Selalu ada ancaman tarif kan. Kemarin Meksiko, Kanada. Kanada melawan. Lalu muncul lagi gitu kan, UAE. Jadi selalu ada cerita tentang tarif," tutupnya.
(acd/acd)