Dua hari lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat anjlok lebih dari 5%. Kondisi itu membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) membekukan sementara perdagangan pasar modal alias trading halt pada Selasa (18/3) kemarin.
Menanggapi hal ini, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Presiden Prabowo Subianto berencana mengurangi birokrasi dan regulasi untuk berinvestasi yang berbelit-belit. Langkah ini bertujuan untuk memberikan kepastian hukum dan kemudahan bagi para investor untuk menanamkan modalnya.
"Presiden sudah beri tahu tadi deregulasi, jadi aturan-aturan kita, sekarang presiden minta semua disederhanakan. Jadi semua kita online," kata Luhut saat ditemui usai peresmian KEK Industropolis Batang, Kamis (20/3/2025).
Menurutnya penyederhanaan regulasi ini sudah terlihat dari kebijakan pembentukan government technology atau GovTech yang rencananya akan diluncurkan pada 17 Agustus 2025 nanti.
Sebab melalui GovTech ini, seluruh layanan publik yang ada di kementerian/lembaga nantinya dapat diakses secara online. Sehingga diharapkan seluruh proses dan informasi publik yang dibutuhkan dapat lebih transparan.
"Presiden udah tanda tangan juga government technology. Itu akan kita segerakan. Itu akan menghemat banyak sekali, ratusan triliun penghematan. Jadi semua digitalisasi," papar Luhut.
Sebagai informasi, sebelumnya Wakil Ketua DEN Mari Elka Pangestu mengatakan salah satu biang kerok penyebab Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambruk lebih dari 5% pada Selasa (18/3) kemarin karena para investor sempat menilai ada ketidakjelasan terhadap kebijakan pemerintah.
Penilaian ini lantas membuat investor memilih untuk menarik modalnya dari bursa saham, dan akhirnya membuat kinerja IHSG ambruk sampai perdagangan sempat dibukukan sementara alias trading halt.
"Saya rasa bukan (kebijakan) tidak pro pasar ya. Tapi lebih kepada persepsi mereka bahwa ada ketidakjelasan yang mereka anggap menyebabkan ketidakpastian," ungkap Mari di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (19/3/2025).
Mari mengatakan dalam kondisi seperti ini, Presiden Prabowo Subianto sendiri sebagai wakil pemerintah yang harus menghampiri pasar. Ia diminta untuk lebih banyak menjelaskan dengan lebih baik beberapa hal yang menjadi perhatian para investor.
"Kita harapkan itu beliau sendiri lah. Kita akan mendengarkan bagaimana beliau menjelaskan. Kira-kira apa yang menjadi concern pasar. Dan kira-kira sebetulnya ya ini mungkin tidak dijelaskan dengan baik ya," papar Mari.
"Ini mungkin akan menjadi kesempatan yang baik untuk Presiden sendiri yang menjelaskan," lanjutnya.
Prabowo sendiri kabarnya sudah mulai menyiapkan pertemuan dengan para investor pasar saham. Disebutkan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya saat ini tengah mengatur waktu dan tempat pertemuan antara Prabowo dengan para investor.
Lihat juga video: Korelasi IHSG dan Kondisi Ekonomi Indonesia
(fdl/fdl)