Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan perusahaan tercatat sebanyak 1.200 emiten hingga tahun 2029. Sementara saat ini, ada sebanyak 954 emiten yang tercatat dalam perdagangan BEI.
Direktur Utama BEI Iman Rachman menjelaskan target IPO ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi 8%. Ia menyebut, BEI mengedepankan kualitas calon emiten yang ditargetkan tercatat, utamanya perusahaan memiliki kapitalisasi pasar jumbo atau lighthouse company.
"Targetnya di 2029 ada sekitar 1200. Ini juga dilakukan tentu saja dengan mempertimbangkan adanya jumlah perusahaan-perusahaan yang masuk lighthouse. Jadi kita tidak bicara hanya jumlah tapi juga bicara quality," terang Iman dalam acara Konferensi Pers 48 Tahun Diaktifkan Kembali Pasar Modal, di Main Hall BEI, Jakarta, Senin (11/8/2025).
Adapun saat ini, tercatat sebanyak 16 emiten baru yang terdiri dari 14 emiten saham dan dua emiten EBUS. 16 emiten ini mencakup nilai emisi sebesar Rp 8,49 triliun.
Di sisi lain, Iman juga menargetkan peningkatan likuiditas hingga Rp 20 triliun di tahun 2029. Dengan likuiditas tersebut, ia menilai valuasi kapitalisasi pasar akan mencapai 20 ribu triliun di tahun tersebut.
"Tentu saja dampaknya adalah yang di tengah. Jadi saya bilang tadi bahwa produknya kita hitung tapi yang penting adalah bahwa secara sumber daya manusia, secara institution maupun AI ini tentu saja akan mendukung bagaimana Bursa bisa mencapai target yang dicanangkan pemerintah berkaitan dengan GDP 8% di 2029," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Iman sebelumnya menyebut 66 jumlah IPO yang ditargetkan untuk tahun 2025. Selain itu, pihaknya juga menargetkan pertumbuhan jumlah investor pasar modal sebanyak 22 juta tahun 2025.
"Targetnya adalah 66 IPO baru dengan target jumlah investor baru 2 juta investor baru," kata Iman dalam Konferensi Pers Peresmian Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2024, di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (30/12/2024).
Lihat juga Video: BEI Kaji Rencana Pemangkasan Jumlah Satuan Lot Saham
(kil/kil)