Saham PANI Anjlok Sedalam-dalamnya Usai PIK 2 Dicoret dari PSN Prabowo

Andi Hidayat - detikFinance
Senin, 13 Okt 2025 14:41 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Saham milik PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) rontok usai pemerintah mengumumkan pembangunan kawasan PIK 2 Tropical Coastland bukan lagi bagian dari Program Strategis Nasional (PSN).

Keputusan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Koordinator (Permenko) Bidang Perekonomian Nomor 16 Tahun 2025, tentang Perubahan Kedelapan Atas Permenko Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Daftar PSN. Aturan mulai berlaku pada tanggal diundangkan 24 September 2025.

Mengutip data perdagangan RTI Business, saham PANI merosot signifikan sebesar 7,79% pada sesi II perdagangan hari ini, Senin (13/10/2025). Harga saham PANI turun ke level Rp 13.575 per lembar saham pada pukul 14.04 WIB dari Rp 14.350 pada pembukaan perdagangan hari ini.

Sementara, dalam sepekan terakhir saham PANI terkoreksi sebesar 13,49%, kemudian pada periode rentang sebulan terakhir melemah 0,55%. Volume perdagangan saham PANI tercatat sebanyak 19,30 juta dengan nilai transaksi sebesar Rp 270,24 miliar pada perdagangan hari ini.

Untuk diketahui, kongsi Agung Sedayu dan Salim Grup yakni PT Multi Artha Pratama (MAP) merupakan pengendali saham PANI. Berdasarkan data yang dikutip dari laman Bursa Efek Indonesia (BEI), PT MAP menggenggam 15.202.156.535 saham atau sekitar 89,93%.

Sebagai informasi, PIK 2 Tropical Coastland masuk dalam daftar PSN sektor pariwisata sebagaimana diatur dalam Permenko Bidang Perekonomian Nomor 12 Tahun 2024 yang ditetapkan pada 9 Oktober 2024 di era Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

Namun, proyek tersebut resmi dicoret dari daftar PSN. Artinya, proyek tersebut tidak lagi mendapatkan kemudahan perizinan dan fasilitas lainnya seperti PSN pada umumnya. Meski demikian, proyeknya bisa tetap dilanjutkan.

Saksikan Live DetikSore:

Lihat juga Video Prabowo soal IHSG Sempat Ambruk: Kalau Pasar Saham Naik, Orang Diam



(acd/acd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork