Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat perubahan saham penghuni indeks LQ45 sejak lima tahun terakhir. Untuk diketahui, LQ45 merupakan salah satu indeks pasar di BEI yang terdiri dari 45 emiten dengan likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar free float besar, yang didukung oleh fundamental dan kepatuhan perusahaan.
Direktur Utama BEI, Iman Rachman mengatakan indeks ini sebelumnya dihuni saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan swasta. Saat ini, LQ45 banyak dihuni oleh perusahaan-perusahaan konglomerasi.
"Komposisi daripada konstituen indeks LQ45 kita, dari kalau kita lihat di 5 tahun terakhir, itu sebagian besar adalah BUMN dan perusahaan-perusahaan di bawah swasta, Pak, berubah kepada perusahaan konglo," ungkap Iman dalam Ra[at Kerja (Raker) bersama Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/12/2025).
Meski begitu, Iman menyebut transaksi harian di BEI terjadi merata. Transaksi ini tidak hanya terjadi untuk 80 saham teraktif yang masuk dalam indeks IDX80, tetapi juga saham-saham yang berada di luar indeks tersebut.
"Yang menarik adalah bahwa ternyata peningkatan hari ini, pak, terhadap transaksi kita, itu terjadi karena juga saham-saham yang lebih merata, pak. Tidak hanya 80 saham kita teraktif, tapi di luar 80 teraktif juga sudah sangat signifikan," jelasnya.
Iman menambahkan, IHSG telah mencatatkan arus modal masuk atau capital inflow di bursa saham Indonesia. Kendati begitu, ia tak menampik IHSG masih didominasi oleh arus modal keluar atau capital outflow sebesar Rp 30 triliun.
"Capital outflow dari awal tahun ini juga mulai menurun, pak, di mana di awal-awal tahun capital outflow-nya sudah hampir Rp 50 triliun, pak. Saat ini sudah tinggal Rp 30 triliun, dan terlihat bahwa 3 bulan terakhir ini capital inflow yang masuk, pak, di kita," pungkasnya.
Sebagai informasi, saham konglomerasi yang masuk dalam indeks LQ45 saat ini di antaranya, PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), hingga PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO).
Selain konglomerasi Alamtri, terdapat pula saham milik Grup Sinar Mas, yakni PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA). Kemudian saham milik konglomerasi Bakrie Grup dalam komposisi LQ45, yakni PT Bumi Resources Tbk (BUMI).
Lihat juga Video: IHSG Terkoreksi, Sentimen Global dan Tekanan Rupiah Jadi Pemicu Utama
(ahi/ara)