Strategi Bank Mandiri Wujudkan Masa Depan Keberlanjutan yang Lebih Hijau

Strategi Bank Mandiri Wujudkan Masa Depan Keberlanjutan yang Lebih Hijau

Inkana Putri - detikFinance
Jumat, 15 Nov 2024 16:30 WIB
Bank Mandiri
Foto: Dok. Bank Mandiri
Jakarta - Bank Mandiri terus berupaya mendukung isu keberlanjutan dalam rangka mewujudkan masa depan yang lebih hijau. Upaya ini diwujudkan melalui rencana strategis keberlanjutan di tahun 2024-2028 dengan visi "Becoming Indonesia's Sustainability Champion for A Better Future".

Senior Vice President -ESG Group Head Bank Mandiri Citra Amelya menyampaikan komitmen tersebut akan dilakukan melalui tiga pilar utama, yaitu Sustainable Banking, Sustainable Operation, dan Sustainability Beyond Banking.

"Melalui kerangka kerja tersebut, kami berkomitmen untuk memimpin transisi Indonesia menuju ekonomi rendah karbon, mencapai Net Zero Emissions kegiatan operasional Bank pada 2030 dan pembiayaan pada 2060 atau lebih cepat, dan mengaktualisasi berbagai pertumbuhan dengan dampak sosial untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan," ujar Citra dalam keterangan tertulis, Jumat (15/11/2024).

3 Pilar Utama Strategi Keberlanjutan

  • Sustainable Banking

Melalui pilar Sustainable Banking, Bank Mandiri berfokus dalam menjalankan aktivitas bisnis bank yang berkelanjutan untuk mewujudkan ekonomi rendah karbon. Hal ini dilakukan melalui pendanaan maupun pembiayaan kepada kegiatan usaha dengan mempertimbangkan aspek-aspek LST (Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola).

Adapun hingga September 2024, Bank Mandiri telah mengelola sustainable portfolio sesuai Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB) dalam POJK 51/2017 sebesar Rp285 triliun, meningkat 12,8% secara YoY. Dengan portofolio hijau mencapai Rp142 triliun (tumbuh 16,4%) dan portofolio sosial juga sebesar Rp143 triliun (tumbuh 9,4%)

"Untuk memastikan diterapkannya aspek-aspek LST pada pemberian kredit, kami mengembangkan dan menerapkan kebijakan kredit yang mengintegrasikan aspek-aspek LST di dalamnya, serta memberlakukan kebijakan kredit sektoral sebagai ketentuan yang mengikat bagi kegiatan usaha yang dipertimbangkan memiliki risiko LST tinggi," papar Citra.

Citra menambahkan pihaknya juga menerapkan four-eyes principles dalam penilaian risiko kredit. Kegiatan ini pun melibatkan Business Unit, Credit Risk Management Unit, bersama Legal and Compliance Group.

  • Sustainable Operation

Pada pilar kedua, Bank Mandiri turut mendukung upaya pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission. Bank Mandiri pun telah memastikan prinsip LST diterapkan di seluruh kegiatan operasional. Hingga saat ini, Bank Mandiri telah memiliki empat gedung yang ramah lingkungan dan satu gedung bersertifikasi Green Building.

Bank Mandiri juga memanfaatkan energi terbarukan bersumber dari panel surya di tiga gedung dengan jumlah 727 unit. Untuk menghemat penggunaan bahan bakar, Bank Mandiri mendorong pemanfaatan 143 unit kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional.

"Kami juga terlibat dalam pembelian kredit karbon melalui Bursa Karbon Indonesia yang telah diluncurkan pada 2023 sebagai bentuk dukungan terhadap implementasi carbon trading di Indonesia," jelas Citra.

Seluruh upaya ini pun mencatatkan hasil, di mana penurunan emisi pada tahun 2023 mencapai 295.713 ton CO2 e atau menurun 18% dari baseline pada tahun 2019. Berdasarkan perhitungan dari laporan emisi debitur dan sumber data lain yang tersedia, tercatat 44% dari total portofolio pembiayaan (bank only), emisi pembiayaan dan investasi Bank Mandiri sebesar 18,1 juta tCO2 e.

  • Sustainability Beyond Banking

Bank Mandiri juga turut berupaya meningkatkan skala ekonomi masyarakat melalui pilar Sustainability Beyond Banking. Melalui pilar ini, Bank Mandiri telah melakukan berbagai program pemberdayaan masyarakat dan komunitas untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Bank Mandiri menghadirkan 113.920 Mandiri Agent yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di daerah terpencil. Dengan begitu, nasabah dapat mengakses layanan pembukaan rekening, setor dan tarik tunai, transfer dana, pembelian, serta pembayaran tagihan tanpa perlu ke kantor cabang bank. Di beberapa tempat, Agen Mandiri juga memiliki keterampilan berbahasa isyarat untuk melayani nasabah tuna rungu dan tuna wicara.

Selain itu, Bank Mandiri juga meluncurkan aplikasi Livin' Merchant untuk memudahkan pelaku UMKM melakukan pencatatan penjualan, cek stok produk, sampai dengan pencairan uang penjualan. Hingga saat ini, aplikasi Livin' Merchant telah digunakan oleh 2 juta pelaku UMKM.

"Pemberdayaan kepada UMKM juga kami laksanakan melalui inisiatif program TJSL, seperti program Mandiri Sahabatku, Wirausaha Muda Mandiri, dan Rumah BUMN. Untuk mengakselerasi ekonomi rendah karbon di Indonesia, kami melaksanakan kajian terkait keberlanjutan atau Sustainability Research melalui Mandiri Institute," lanjut Citra. (akd/akd)