Seluk-Beluk Tambang Bawah Tanah Freeport

Seluk-Beluk Tambang Bawah Tanah Freeport

- detikFinance
Senin, 16 Feb 2015 07:15 WIB
Seluk-Beluk Tambang Bawah Tanah Freeport
Tambang terbuka (open pit) Grasberg masih menjadi andalan produksi PT Freeport Indonesia. Dari produksi ore atau bijih mineral 220.000-240.000 ton per hari, sekitar 70% datang dari Grasberg.

Namun kini Grasberg sudah mulai 'tua'. β€ŽPada 2017, tambang yang sudah dioperasikan sejak 1988 ini diperkirakan 'pensiun'.

"Pit Grasberg sedang memasuki masa pensiun. Kegiatan akan menuju ke bawah tanah," kata Wahyu Sunyoto, SVP Geoscience & Techinical Services Divisionβ€Ž Freeport Indonesia, di komplek Freeport, Timika, Papua, Sabtu (14/2/2015).

Ada sejumlah tambang bawah tanah yang bakal menggantikan Grasberg. Pertama adalah DOZ, yang sudah berproduksi sejak 2001.

"Cadangannya adalah 176 jutaβ€Ž ton. Kandungan setiap ton ore-nya adalah 0,57% tembaga dan 0,71 gram. Tenaga kerja sekitar 1.400," kata Wahyu.

Tambang bawah tanah kedua, tambah Wahyu, adalah Big Gossan. Cadangannya adalah 54 juta ton. Setiap ton ore di tambang ini mengandung 2,26% tembaga dan 0,97 gram emas.

"Tenaga kerjanya adalah 870 orang. Tambang ini mulai berproduksi 2010," tutur Wahyu.
Hide Ads