Sebanyak 95% stasiun bahan bakar umum (SPBU) Pertamina telah menyalurkan biodiesel 20% atau B20. Sisanya, sebanyak 5% belum menyalurkan dan letaknya kebanyakan di Indonesia bagian timur.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, belum tersalurnya B20 karena terminal bahan bakar minyak (TBBM) masih menunggu pasokan fatty acid methyl (FAME) sebagai bahan untuk membuat B20.
"95 persen (SPBU) seluruh Indonesia (salurkan B20), jadi memang Indonesia timur yang belum karena tadi harus mampir TBBM utama baru nanti dikirimkan ke sana," kata dia di SPBU Kuningan Jakarta, Senin (3/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"52 TBBM kan selama ini belum dapat pasokan, kita sudah sepakat supplier FAME itu akan disuplai ke 6 TBBM utama akan dikirim lewat laut. Dicampur di TBBM utama, baru didistribusikan itu khususnya Indonesia Timur. Di Papua misalnya, TBBM seperti Wayame, itu supply 12-14 TBBM kecil," jelasnya.
Meski tak secara detail mengenai waktunya, Nicke memastikan SPBU itu segera menyalurkan B20. Sebab, Pertamina telah meneken kontrak untuk pengadaan FAME.
"Kita sudah tanda tangan untuk supply daerah sana ketika itu nanti dikirim ke TBBM utama, dicampur akan dikirim ke 52 TBBM," ujarnya