Dubes China Blak-blakan Soal Perang Dagang dengan AS

Dubes China Blak-blakan Soal Perang Dagang dengan AS

Danang Sugianto - detikFinance
Jumat, 21 Jun 2019 06:59 WIB
Dubes China Blak-blakan Soal Perang Dagang dengan AS
Foto: Nadia Permatasari/Infografis

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menyerukan ancaman ke China. Dia mengancam akan kembali mengenakan tarif bea masuk barang dari Cina sebanyak US$ 300 miliar.

Lalu seberapa besar sebenarnya pasar AS bagi China?

Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian menilai pengaruh pasar AS bagi produk-produk China sebenarnya terbatas. Menurut data terbaru dari otoritas bea cukai Tiongkok, AS adalah mitra dagang terbesar ketiga bagi Tiongkok setelah Uni Eropa dan ASEAN.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Volume perdagangan Tiongkok-AS dari Januari hingga Mei 2019 sebesar 1,42 triliun yuan, atau 11,7% dari total volume perdagangan internasional Tiongkok, turun 9,6%," ujarnya.

Xiao menambahkan, walaupun perdagangan dengan AS mengalami penurunan, pada periode yang sama volume perdagangan komoditas Tiongkok justru naik 4,1%. menurutnya hal itu membuktikan bahwa pasar AS tidaklah sepenting yang dibayangkan sebelumnya.

Tiongkok, kata dia memiliki 120 negara mitra dagang. Menurutnya masih banyak negara lain yang berharap memperkuat kerja sama ekonomi perdagangan dengan Tiongkok.

Menurut data terkini dari otoritas bea cukai Tiongkok, dalam lima bulan pertama tahun ini, ekspor Tiongkok ke Uni Eropa, ASEAN, dan Jepang masing-masing bertumbuh sebesar 11,7%, 9,4%, dan 0,9%.

"Ekspor Tiongkok ke negara-negara tergabung dalam Inisiatif B&R mengalami pertumbuhan sebesar 9 persen, yang lebih tinggi daripada tingkat pertumbuhan ekspor Tiongkok secara global. Namun di pihak lain, Tiongkok sendiri juga adalah sebuah pasar raksasa," tambahnya.

Menurutnya saat China membuka pasar di luar negeri, pada saat bersamaan juga mengembangkan potensi pasar di dalam negeri. "Langkah ini menciptakan interaksi yang semakin positif antara Tiongkok dengan dunia," tutupnya.

Hide Ads