Pihak Tiongkok mengaku tak gentar dengan ancaman yang dilontarkan Trump. Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian menegaskan, negaranya siap meladeni jika Trump menginginkan perang dagang terus berlanjut.
"Jika mereka menginginkan perang dagang, maka Tiongkok akan terus berperang, bahkan sampai penghabisan," ujarnya.
Pernyataan itu bukan berarti perang dagang ini akan berlangsung terus hingga ada yang mengibarkan bendera putih. Pihak China mengaku akan membuka pintu jika AS ingin melakukan perundingan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengantisipasi dampak buruk dari kondisi ini, pihak China akan memperkuat diri dengan membuka kerjasama dengan dunia luar. Menurut Xiao hal itu merupakan jalan yang fundamental untuk menghadapi gesekan perdagangan.
Menurut data terbaru dari otoritas bea cukai Tiongkok, AS adalah mitra dagang terbesar ketiga bagi Tiongkok setelah Uni Eropa dan ASEAN.
Volume perdagangan Tiongkok-AS dari Januari hingga Mei 2019 sebesar 1,42 triliun yuan, atau 11,7% dari total volume perdagangan internasional Tiongkok, turun 9,6%.
Walaupun perdagangan dengan AS mengalami penurunan, pada periode yang sama volume perdagangan komoditas Tiongkok justru naik 4,1%. menurutnya hal itu membuktikan bahwa pasar AS tidaklah sepenting yang dibayangkan sebelumnya.
Tiongkok, kata dia memiliki 120 negara mitra dagang. Menurutnya masih banyak negara lain yang berharap memperkuat kerja sama ekonomi perdagangan dengan Tiongkok.
Menurut data terkini dari otoritas bea cukai Tiongkok, dalam lima bulan pertama tahun ini, ekspor Tiongkok ke Uni Eropa, ASEAN, dan Jepang masing-masing bertumbuh sebesar 11,7%, 9,4%, dan 0,9%. (das/dna)