KRL
Imbas listrik padam massal, tercatat ada 7 kereta yang berada di jalur rel antara stasiun. Sebanyak 16 kereta lainnya dapat berhenti di stasiun sehingga memudahkan proses evakuasi pengguna.
Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia Wiwik Widayanti mengatakan, operasional KRL terhenti sejak pukul 12.00 WIB. Terdapat 240 perjalanan yang dibatalkan akibat padamnya listrik secara massal.
"Akibat pemadaman ini, mulai dari pukul 12.00 WIB hingga 17.00 WIB saja ada 240 perjalanan Commuter Line yang harus dibatalkan karena tidak ada daya listrik untuk mengoperasikan KRL," jelas Wiwik di Stasiun Juanda, Jalan Juanda, Jakarta Pusat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padamnya listrik di sejumlah wilayah di Jabodetabek dan Bandung berimbas pada operasional MRT. Total ada 4 kereta MRT terhenti di bawah tanah.
"MRT Jakarta mendeteksi pasokan listrik dari PLN terhenti mulai 11.50 hari ini 4 Agustus 2019. Tim Operation Control Center (OCC) MRT mendeteksi 4 kereta ratangga terhenti di antara stasiun bawah tanah dan saat ini dalam proses evakuasi," kata Corsec PT MRT, M Kamal, dalam keterangannya.
Kemudian, seluruh penumpang yang terjebak dalam empat kereta tersebut dapat dievakuasi dalam kondisi selamat.
"Pada pukul 12.53 WIB penumpang yang berada di kereta sudah berhasil dievakuasi 100%. Tidak ada penumpang cedera pada kejadian ini," demikian bunyi keterangan lanjutan," demikian keterangan MRT di Twitter.
TransJakarta
Halte Transjakarta juga terdampak listrik mati. Penumpang harus membeli tiket manual karena mesin tapping tiket elektronik tak bisa menyala.
Kondisi itu terpantau di Halte Tirtayasa, Jakarta Selatan, Minggu (4/8/2019). Petugas menyediakan tiket manual untuk penumpang yang datang. Listrik di halte tersebut sudah padam sekitar pukul 12.15 WIB. Dua buah mesin tapping tiket yang ada di pintu halte tampak tak menyala.
"Sekarang kita ganti pakai tiket manual, biasanya kalau mati juga kita pakai tiket manual," kata petugas halte saat ditemui.
(ang/ang)