Selain itu, dia bilang kapasitas produksi Pertamina akan terus ditingkatkan agar mampu mensubstitusi kebutuhan migas di dalam negeri, sehingga impor juga bisa ditekan.
"Yang impor, beli dari Pertamina karena Pertamina mampu menyediakan seperti solar dan lain-lain. Ini juga untuk mengurangi impor kita," kata Arcandra.
Lebih jauh lagi, Indonesia akan mempertimbangkan untuk menerapkan bahan bakar dengan campuran minyak nabati 100% (B100) alias green diesel.
"Kalau teknologi sudah ada, tapi juga perlu waktu. Nggak bisa instan," ungkapnya. (toy/fdl)