Biang Kerok Harga Gas Industri RI Lebih Mahal dari Malaysia

Biang Kerok Harga Gas Industri RI Lebih Mahal dari Malaysia

Trio Hamdani - detikFinance
Selasa, 05 Nov 2019 08:37 WIB
Biang Kerok Harga Gas Industri RI Lebih Mahal dari Malaysia
Foto: Presiden Jokowi (M Qadri/detikcom)

Jokowi menyebut harga gas industri di Indonesia lebih mahal jika dibandingkan di negara lain. Dirinya pun meminta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengecek penyebabnya.

"Saya sudah menyampaikan kepada Menteri ESDM kemarin agar betul-betul yang namanya harga gas itu dilihat lagi. Beban-beban mana yang menyebabkan harga itu menjadi sebuah angka yang kalau dilihat oleh industri di negara-negara lain, harga kita ini terlalu mahal," kata Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (1/11/2019).

Menurut Mantan Walikota Solo itu bisa saja penyebab mahalnya harga gas industri karena harga sewa pipa dari sumur produksi ke kawasan industri, misalnya dari sumur gas di Dumai menuju Jawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apakah harga sewa pipa gas itu terlalu mahal? Bisa saja di situ. Karena data yang saya miliki, harga gas di offshore masih normal. Begitu ditarik ke industri, ditarik ke sebuah area ekonomi itu kok lebih mahal, ada di mana, makanya saya suruh cek," jelasnya.

Jokowi pun heran kenapa harga gas industri di Indonesia bisa sampai US$ 9-US$ 11 per MMBTU, sementara harga di offshore masih normal.

"Dilihat secara detail betul ini yang menyebabkan harganya kok sampai US$ 9 sampai US$ 11, dari mana. Hitung-hitungannya dari mana. Di offshore-nya harganya sekian kok setelah ke pengguna, ke user bisa jadi angkanya setinggi gitu," ungkapnya.

(toy/ang)
Hide Ads