Kondisi Investasi Hulu Migas di Tengah Pandemi Corona

Kondisi Investasi Hulu Migas di Tengah Pandemi Corona

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Sabtu, 24 Okt 2020 09:30 WIB
Harga Minyak Anjlok
Foto: Reuters
Jakarta -

Sektor minyak dan gas bumi (migas) tak luput dari terjangan pandemi Corona. Hal tersebut tampak dari realisasi investasi hulu migas yang babak belur.

Realisasi investasi hulu migas sampai September 2020 mencapai US$ 6,9 miliar. Realisasi ini baru separuh dari target tahun ini yang mencapai US$ 13,8 miliar. Sementara, outlook atau proyeksi akhir tahun hanya mencapai US$ 11,1 miliar.

Kepala Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan, pandemi Corona berdampak pada rendahnya harga minyak dunia sehingga berpengaruh pada investasi hulu migas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan adanya COVID dan rendahnya harga minyak dunia menurunkan banyak investasi," katanya dalam Konferensi Pers Kinerja Hulu Migas Kuartal III, Jumat (23/10/2020).

Meski begitu, penerimaan negara dari hulu migas telah mencapai US$ 6,99 miliar. Realisasi di atas target sebesar US$ 5,86 miliar. Sedangkan outlook akhir tahun diperkirakan mencapai US$ 7,21 miliar.

ADVERTISEMENT

"Sampai dengan September US$ 6,99 miliar atau 119%, dan outlook-nya diharapkan US$ 7,21 miliar untuk penerimaan negara. Cukup bagus di atas yang ditargetkan," katanya.

Sebagai tambahan, realisasi cost recovery US$ 5,97 miliar. Angka ini masih di bawah target US$ 8,12 miliar.

Bagaimana Lifting Migas? klik halaman selanjutnya>>>

SKK Migas mencatat realisasi lifting migas hingga September atau kuartal III sebesar 1,68 juta barel setara minyak per hari (boepd). Angka ini di bawah target dalam APBN 2020 yakni 1,69 juta barel setara minyak per hari (boepd).

Secara persentase, realisasi lifting migas sebesar 99,6% dari APBN. Kemudian, sekitar 97,9% dari work program & budget (WP&B) teknis yakni 1,73 juta boepd.

"Untuk migas secara total realisasi capaian WP&B 97,9% dari APBN 99,6%," kata Dwi.

Lebih rinci, realisasi lifting minyak 706,2 ribu barel per hari. Realisasi ini di atas target WP&B maupun APBN yang masing-masing 705,7 ribu barel per hari (bopd) dan 705 ribu bopd.

Sementara, lifting gas masih di bawah target di mana realiasinya sebesar 5.502 mmscfd. Sementara target di APBN yakni 5.556 mmcfd sedangkan target WP&B ialah 5.745 mmcfd.

"Kalau kita lihat minyak bisa di atas, gas karena serapan sehingga total seperti ini," ujarnya.

Selanjutnya, realisasi produksi migas 1,91 juta boepd di mana capaian tersebut 96,9% dari WP&B yang sebesar 1,99 juta boepd. Realisasi produksi minyak menembus target yakni 710,2 ribu bopd atau setara 100,4% dari WP&B yakni 707,2 ribu bopd.


Hide Ads