Pertamina Gandeng Perusahaan Batu Bara Kembangkan Energi Alternatif

Pertamina Gandeng Perusahaan Batu Bara Kembangkan Energi Alternatif

Yudistira Imandiar - detikFinance
Senin, 07 Des 2020 19:27 WIB
Pertamina
Foto: pertamina
Jakarta -

Nota kesepahaman kerja sama strategis gasifikasi batubara antara Pertamina dengan sejumlah perusahaan batubara telah ditandatangani di Jakarta. Kerja sama tersebut salah satu bentuk upaya Pertamina dalam mengembangkan energi alternatif.

Dirjen Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin menyatakan kerja sama tersebut akan memberikan manfaat untuk penyediaan energi di Indonesia. Menurutnya, kerja sama tersebut sangat strategis mengingat Indonesia memiliki cukup banyak potensi batubara berkalori rendah.

"Atas nama ESDM, kami menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya karena program ini akan menjadi keunggulan kompetitif kita. Dengan gasifikasi batubara, maka bisa menjadi substitusi impor. Dan kita juga berusaha menarik investasi lebih banyak, sehingga dapat mendatangkan multiplier effect," kata Ridwan dalam keterangan tertulis, Senin (7/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, program gasifikasi batubara merupakan upaya perusahaan untuk mengembangkan energi alternatif dengan bahan baku yang banyak tersedia di Indonesia. Dengan gasifikasi batubara, bisa diperoleh bahan bakar pengganti LPG, yaitu DME (Dimethyl Ether), sehingga dapat mengurangi impor LPG.

Ia menambahkan penerapan teknologi yang tepat sangat diperlukan dalam program ini sehingga dapat mengurangi dampak lingkungan yang dikhawatirkan dari penggunaan batubara.

ADVERTISEMENT

"Program pengurangan impor BBM dan LPG ini sejalan dengan strategi Pertamina ke depan untuk mengoptimalkan sumber daya alam sebagai bahan baku energi sehingga dapat mengurangi impor dan defisit neraca perdagangan. Dengan banyaknya sumber daya yang dimiliki Indonesia dan teknologi yang tepat, maka isu lingkungan dapat dibuktikan. Bahwa program gasifikasi batubara menjadi DME menggantikan LPG tidak akan menjadi isu lingkungan di Indonesia. Pemilihan teknologi menjadi kunci," paparnya.

Program gasifikasi batubara, lanjut Nicke, juga membutuhkan kepastian regulasi ke depannya sehingga menjadi stimulus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan industri untuk menciptakan lapangan kerja di Indonesia.

Program gasifikasi batubara sudah dimulai Pertamina sejak beberapa waktu lalu. Pertamina melanjutkan program ini dengan menggandeng lebih banyak perusahaan batubara, di antaranya PT Adaro Energy Tbk dan PT Indika Energy Tbk.

Komisaris PT Adaro Energy Tbk Arini Saraswaty Subianto menjelaskan pihaknya mengapresiasi langkah Pertamina untuk mengembangkan gasifikasi batubara dalam rangka mendukung upaya pemerintah pada program peningkatan nilai tambah batubara.

"Selain membuka peluang diversifikasi serta pengembangan bisnis bagi Adaro dan Pertamina, kami berharap kerja sama ini dapat membawa banyak manfaat bagi Indonesia, terutama dalam usaha untuk meningkatkan ketahanan energi nasional, menciptakan lapangan kerja baru, mengurangi defisit neraca perdagangan, mengurangi beban subsidi pada APBN, dan menjadi katalis untuk pertumbuhan ekonomi, baik di tingkat lokal maupun nasional," urai Arini.

Sementara itu Direktur Utama PT Indika Energy Tbk Arsjad Rasjid menjelaskan pihaknya mendukung langkah Pertamina untuk mengembangkan gasifikasi batubara. Kerja sama ini diharapkan dapat menarik investasi yang dapat menggerakkan perekonomian nasional.

"Kerja sama untuk melakukan kajian gasifikasi batubara ini merupakan wujud sinergi dan gotong-royong antara Pemerintah, BUMN, dan swasta yang sangat strategis. Indika Energy berharap inisiatif ini dapat mendorong pengembangan teknologi hilirisasi batubara yang mumpuni, menciptakan investasi baru, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional," imbuh Arsjad.

Sebagai informasi, penandatanganan nota kesepahaman kerja sama strategis gasifikasi batubara antara Pertamina dengan sejumlah perusahaan batubara dilakukan di Jakarta, Senin (7/12). Dalam implementasinya Pertamina menugaskan PT. Pertamina Patra Niaga yang merupakan Subholding Commercial & Trading Pertamina.

(mul/ega)

Hide Ads