PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), selaku operator di Wilayah Kerja (WK) Mahakam menutup kegiatan operasi 2020 di tengah tantangan berat imbas pandemi COVID-19. Bagaimana hasil kerja PHM di Blok Mahakam?
Dari sisi produksi, walaupun di tengah pandemi COVID-19, PHM mampu memproduksi minyak dan gas di atas target. Produksi liquid (minyak dan kondensat) mencapai 29,4 kbpd dimana angka usulan WP&B: 28,4 kbpd (realisasi 24 Desember 2020), dan produksi gas (wellhead) mencapai 605,5 mmscfd dimana angka usulan WP&B: 588 mmscfd (realisasi 24 Desember 2020).
Dalam hal pengeboran sumur, PHM telah mengebor 79 sumur pengembangan (dari target 78 sumur dalam WP&B), dan diharapkan 1 - 2 sumur lagi akan diselesaikan hingga tutup tahun. Kemudian target mengebor satu sumur eksplorasi juga telah dipenuhi, juga 1 sumur workover.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Target pengeboran sumur ini tercapai, antara lain berkat berbagai inovasi yang dikembangkan dalam operasi pengeboran, yang bisa menurunkan durasi dan biaya pengeboran," General Manager PHM, Agus Amperianto, dikutip dari situs Pertamina, Sabtu (26/12/2020).
Salah satunya dengan penerapan teknik pengeboran tanpa rig (rigless) untuk mengerjakan sumur dan menggantikannya dengan Hydraulic Workover Unit (HWU) baik di wilayah delta Mahakam maupun lepas pantai. Metode rigless ini terbukti secara signifikan menekan biaya pengerjaan sumur.
Baca juga: Menteri ESDM Cek Produksi Blok Mahakam |
Inovasi lain yang dikembangkan untuk efisiensi adalah penerapan arsitektur sumur One Phase Well (OPW), yang berhasil secara signifikan memangkas biaya pengeboran menjadi jauh lebih rendah bila dibandingkan penggunaan arsitektur Shallow Light Architecture (dengan 2 fase pengeboran) yang sebelumnya diterapkan.
Inovasi lain yang dibuat para engineer di PHM adalah metode slot recovery. Dengan metode ini, platform yang adalah kepala sumur (well head) dari sejumlah sumur yang sudah tidak berproduksi dimanfaatkan untuk mengebor sumur baru.
Dengan teknik pengeboran side-track menggunakan HWU pada sumur-sumur re-entry, dan memanfaatkan komponen selubung pengeboran dari sumur-sumur lama, PHM menjaga keekonomian sumur-sumur pengembangan di WK Mahakam, antara lain karena tidak perlu membuat platform baru yang mahal harganya.
Berkat berbagai inovasi tersebut, pada bulan Desember ini, PHM berhasil memecahkan dua rekor pengeboran tercepat, yaitu: di sumur delta TN-T165 di Lapangan Tunu dalam waktu 2,15 hari, dengan kedalaman 1.409 mMD, pada 8 Desember 2020, dan sumur offshore PK-B8.G1 di Lapangan Peciko dalam waktu 10,96 hari, dengan kedalaman 4.343 mMd, pada 25 Desember 2020.
"Berbagai Keberhasilan ini merupakan buah kerja keras Perwira PHM dalam mewujudkan operasi migas yang handal, efisien, aman, dan berwawasan lingkungan. Untuk itu, kami berterima kasih atas kerja sama dan dukungan yang diberikan para pemangku kepentingan kepada kami," kata Agus.
Pencegahan COVID-19 WK Mahakam. Langsung klik halaman berikutnya.
PHM juga aktif membantu upaya Pemerintah untuk mencegah penyebaran COVID 19, antara lain dengan memberikan sejumlah bantuan dalam berbagai bentuk, seperti: pengadaan alat kesehatan untuk tenaga medis, fasilitas cuci tangan, program disinfeksi, pembagian ribuan masker, paket bantuan pangan untuk masyarakat terdampak dan lain-lain. Total nilai bantuan mencapai Rp 2,5 miliar, dan telah didistribusikan di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Balikpapan, Kota Samarinda dan Jakarta.
Untuk mencegah penyebaran COVID-19 di lingkungan perusahaan, PHM menerapkan dengan ketat prosedur rotasi pekerja lapangan khususnya penapisan terhadap para personil operasional di lapangan yang akan off duty maupun on duty, termasuk mereka yang mendapat giliran work from office (WFO) di kantor Balikpapan maupun Jakarta.
Selain itu juga dilakukan berbagai upaya pencegahan sesuai protokol yang berlaku seperti disinfeksi seluruh fasilitas perusahaan, pembatasan jumlah personil hanya yang esensial, dan sosialisasi dan komunikasi yang intensif dengan pekerja dan keluarganya serta para mitra kerja.
"Manajemen PHM menjalankan berbagai upaya untuk memastikan bahwa setiap lokasi kerja, baik di kantor, site, kapal, barge, rig, mobil, maupun helikopter, merupakan area yang aman dari penularan virus corona bagi seluruh pekerjanya," terang Agus.
Sampai hari ini, semua orang yang bekerja di WK Mahakam juga harus mengisi formulir Deklarasi Harian secara online, tanpa terkecuali. Hal ini untuk memastikan dan mengingatkan bahwa pandemi belum berakhir, agar mereka patuh terhadap protokol kesehatan COVID-19, dan memudahkan penelusuran kontak erat bila terjadi kasus penularan.
"Kami akan terus meningkatkan kewaspadaan dan kepedulian terkait pandemi ini, demi mengurangi risiko penularan dan memastikan operasi PHM di WK Mahakam tidak terganggu," tutur Agus.
(hns/hns)