Fanshurullah sebelumnya mengatakan Microsite Exxonmobil hanya ada di 4 provinsi di Pulau Jawa dengan konsentrasi di Jawa Barat dan Banten. Ia pun menyoroti kurangnya pemerataan pertumbuhan microsite tersebut.
"Bangun juga di luar Pulau Jawa, jangan hanya menumpuk di Jabar dan Banten, seperti yang telah dilakukan Pertamina di 1088 lokasi. Banyak juga lokasi di luar Jawa yang secara tekno ekonomi layak dan menguntungkan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (29/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya konsentrasi lokasi microsite ini tidak baik bagi badan usaha swasta di tengah inisiatif pemerintah pusat untuk membangun wilayah luar Jawa. Ia mengatakan badan usaha memiliki peran penting untuk ikut menggerakkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi Indonesia.
Ia meminta Exxonmobil mengikuti jejak Pertamina yang membangun Pertashop di luar Jawa. Sebaran Pertashop pun merata dari Marketing Operation Region (MOR) I hingga MOR VIII.
"Untuk Exxon, dari empat provinsi, mini SPBU yang dibangun tahun 2020 berlokasi 61% di Jawa Barat dan 36% di Banten," ungkapnya.
Selain Exxonmobil, ia juga mengimbau badan usaha izin niaga lainnya berlomba-lomba membangun SPBU mini di seluruh Indonesia. Terutama yang sudah masuk ke retail penyalur, seperti Shell, Total, British Petroleum, dan AKR Corporindo.
Menurutnya pembangunan microsite kerja sama Exxonmobil dengan Grup Indomobil hampir tidak ada yang melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dan UMKM. Kerja sama pembangunan Microsite Exxonmobil baru sebatas sewa tanah ke masyarakat, tidak seperti skema Pertashop yang hampir semuanya melibatkan BUMDES, UMKM, bahkan dana desa untuk memacu produktivitas.
(acd/fdl)