3 Fakta soal Kilang Balongan yang Kebakaran

3 Fakta soal Kilang Balongan yang Kebakaran

Soraya Novika - detikFinance
Senin, 29 Mar 2021 18:00 WIB
kilang minyak
Foto: 20Detik
Jakarta -

Dini hari tadi sekitar pukul 00.45 WIB, Kilang PT Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) VI atau Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat kebakaran. Sampai saat ini, belum jelas penyebab terjadinya kebakaran di kilang tersebut.

Berikut 3 fakta seputar insiden tersebut:

1. Ratusan Warga Mengungsi

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ratusan warga mengungsi usai kebakaran yang melanda kilang minyak Pertamina di Balongan, Indramayu, Jawa Barat Senin (29/3) dini hari tadi. Diperkirakan saat ini terdapat sekitar 200-an warga diungsikan di Pendopo Kabupaten Indramayu, sekitar 400 orang di Islamic Center Indramayu dan sekitar 350 warga di GOR Perumahan Bumi Patra.

Warga yang diungsikan berasal dari desa Balongan yang merupakan desa yang berlokasi paling dekat dengan tempat kejadian.

ADVERTISEMENT

Dari keterangan resmi yang diterima detikcom, Senin (29/3/2021), Pertamina kini tengah mengupayakan berbagai bentuk bantuan untuk memenuhi kebutuhan warga di pengungsian. Di tempat pengungsian, Pertamina menyiapkan kelengkapan pencegahan COVID-19 berupa masker dan hand sanitizer, serta memastikan warga tetap menjalankan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

2. Stok BBM Dipastikan Aman

Dalam konferensi pers yang diadakan Pertamina, Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono memastikan stok BBM secara nasional tetap aman meski terjadi kebakaran di kilang tersebut.

"Kondisi stok nasional nasional sangat-sangat aman, jadi kami minta sekali lagi seperti yang disampaikan bu Dirut masyarakat tidak perlu panik karena stoknya luber," kata Mulyono dalam konferensi pers Pertamina.

Ia merinci stok gasoline saat ini ada sekitar 10,5 juta barel. Stok sebanyak itu cukup untuk memenuhi kebutuhan gasoline sekitar 27-28 hari ke depan.

"Jadi tidak ada masalah untuk gasoline-nya karena pemakaian per hari nasional itu sekitar 390 Mb atau kalau di kiloliterkan itu sekitar 62.500 ribu kiloliter, jadi sangat aman," sambungnya.

Demikian juga untuk stok solar, solar yang tersedia hingga hari ini sekitar 8,8 juta barel. Stok segitu disebut cukup untuk kira-kira 20 hari ke depan.

Lalu, Avtur pun sama tersedia sekitar 3,2 juta barel. Stok segitu banyak bisa dipakai sampai 74 hari konsumsi.

"Jadi sekali lagi tidak ada, tidak perlu panik karena stok sangat banyak, sangat berlebihan, ini juga dipengaruhi karena kondisi belum sepenuhnya normal sehingga konsumsi juga belum begitu baik jadi stok nya masih sangat tinggi," tegasnya.

3. Kilang Diprediksi Beroperasi Selambatnya 5 Hari Mendatang

Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono memprediksi Kilang Minyak PT Pertamina RU IV Balongan yang kebakaran baru bisa operasi normal lagi selambatnya 4 atau 5 hari ke depan. Lantaran, kilang tersebut kini masih dalam proses pemadaman dan untuk sementara diberlakukan normal shutdown dulu.

"Sambil menunggu pemadaman kira-kira mungkin 4 atau 5 hari mudah-mudahan bisa normal," ujar Mulyono dalam konferensi pers secara virtual, Senin (29/3/2021).

Akibat kebakaran di tangki T-301G kilang tersebut mengakibatkan Pertamina bisa kehilangan BBM sebanyak 400 ribu Barel.

"Kira-kira kehilangan produksi yang tidak bisa di-supply dari kilang sekitar 400 ribu barel," katanya.

Meski begitu, Mulyono memastikan stok BBM nasional aman mulai dari gasoline, solar hingga avtur. Stok gasoline tersedia sekitar 10,5 juta barel. Stok sebanyak itu cukup untuk memenuhi kebutuhan gasoline sekitar 27-28 hari ke depan. Solar tersedia sekitar 8,8 juta barel, cukup untuk kira-kira 20 hari ke depan. Lalu, Avtur sekitar 3,2 juta barel, cukup sampai 74 hari konsumsi.

"Tidak perlu panik karena stok sangat banyak, sangat berlebihan, ini juga dipengaruhi karena kondisi belum sepenuhnya normal sehingga konsumsi juga belum begitu baik jadi stok nya masih sangat tinggi," katanya.

Stok BBM untuk area di sekitar Balongan sementara akan disuplai dari Kilang Cilacap dan juga dari Kilang TPPI. Kedua kilang itu bisa dinaikkan produksinya, yang mana Kilang Cilacap bisa dinaikkan sampai 300 ribu barel, sedangkan untuk Kilang TPPI bisa sampai 500 ribu barel.

(zlf/zlf)

Hide Ads