Ke Jerman, Bahlil Colek Volkswagen Garap Bahan Baku Baterai

Ke Jerman, Bahlil Colek Volkswagen Garap Bahan Baku Baterai

Tim detikcom - detikFinance
Senin, 11 Okt 2021 22:53 WIB
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia
Foto: Mohammad Wildan/20detik
Jakarta -

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bertemu Chairman of the Board of Management (CEO) Volkswagen Group Components Thomas Schmall. Pertemuan itu berlangsung saat kunjungan kerja Bahlil ke Wolfsburg, Jerman pada Jumat lalu (8/10/

Bahlil menjelaskan komitmen pemerintah Indonesia dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dari hulu hingga ke hilir. Kementerian Investasi/BKPM siap memfasilitasi kebutuhan bahan baku industri baterai dan kendaraan listrik Volkswagen di Eropa dan seluruh dunia.

Bahlil juga mendorong Volkswagen merealisasikan rencana investasi mereka dalam industri pemurnian nikel hingga produksi Precursor Cathode Active Materials (PCAM) di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya datang langsung ke sini, untuk menunjukkan keseriusan pemerintah Indonesia dalam memfasilitasi rencana investasi Volkswagen di Indonesia. Tidak usah khawatir dengan perizinan dan insentif yang akan diberikan pemerintah Indonesia. Kami akan urus langsung," ucap Bahlil dalam keterangan tertulis BKPM, Senin (11/10/2021).

Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik

Menurut Bahlil dengan potensi Indonesia yang memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, menjadi peluang bagi produsen mobil listrik di dunia untuk masuk dan berinvestasi.

"Saya ingin ada banyak pemain di industri baterai dan mobil listrik di Indonesia agar industri ini tumbuh pesat. Supaya konsumen memiliki banyak pilihan dan harga pun menjadi kompetitif," katanya.

Thomas Schmall selaku Chairman of the Board of Management (CEO) Volkswagen Group Components menyampaikan apresiasinya atas dukungan dari Kementerian Investasi/BKPM terkait dengan rencana investasi Volkswagen di Indonesia. Menurut Thomas, Volkswagen Group tertarik membangun industri pemurnian nikel hingga PCAM di Indonesia, tidak hanya mengimpor saja dari Indonesia.

Volkswagen juga ingin mengetahui lebih lanjut terkait rantai nilai potensial bahan baku baku baterai dari Indonesia untuk kebutuhan pabrik baterai di Eropa yang akan datang serta informasi terkini mengenai regulasi ekspor di Indonesia.

"Kami melihat potensi ekosistem mobil listrik yang besar di Indonesia mengingat berlimpahnya bahan baku yang ada. Kami berharap dukungan dari Kementerian Investasi/BKPM dalam memberikan rekomendasi pasokan bahan baku serta biaya yang stabil untuk produksi baterai pertama Volkswagen yang dijadwalkan akan dimulai pada triwulan II tahun 2025 mendatang," ujar Thomas.


Hide Ads