CEO dari perusahaan perbankan multinasional Blackstone, Stephen Schwarzman, memperingatkan bahwa harga energi yang tinggi kemungkinan dapat memicu kerusuhan sosial di seluruh dunia.
"Kita akan berakhir dengan kekurangan energi yang nyata. Dan ketika Anda mengalami kekurangan, itu akan memakan biaya lebih banyak. Dan mungkin akan memakan biaya lebih banyak lagi," kata Schwarzman kepada CNN International di sebuah konferensi di Arab Saudi.
Melansir dari CNN, Rabu (27/10/2021), saat ini harga minyak AS telah naik di atas US$ 85 per barel pada Senin (25/10) kemarin untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun terakhir. Hal ini menyebabkan harga bensin di AS terus merangkak naik, mendekati US$ 3,40 per galon.
Tidak hanya itu, diketahui kalau saat ini harga gas alam juga sedang meroket, terutama di Eropa dan Asia yang menyebabkan adanya penutupan aktivitas di sejumlah pabrik. Karenanya tidak heran bila krisis energi ini dapat memperkuat tekanan inflasi seiring pemulihan ekonomi dunia dari Covid.
Meski saat ini banyak negara sedang mengalami krisis energi, sejumlah pemerintahan mungkin akan tetap mengekang penggunaan bahan bakar fosil sebagai sumber energi mereka. Sebab, seperti yang sudah diketahui bahwa saat ini sejumlah negara telah membatasi diri mereka dalam hal penggunaan energi berbahan bakar fosil.
Tentu sejumlah pihak menganggap hal ini lah yang menjadi salah satu dari penyebab krisis energi saat ini. CEO BlackRock, Larry Fink, mengatakan kalau salah satu penyebab krisis energi saat ini adalah pembuat kebijakan yang bergerak terlalu agresif untuk mengekang pasokan bahan bakar fosil daripada permintaan.
"Kebijakan jangka pendek yang terkait dengan lingkungan dalam hal membatasi pasokan hidrokarbon telah menciptakan inflasi energi, dan kita akan hidup dengan itu untuk beberapa waktu," kata Fink pada konferensi yang sama.
Krisis energi adalah salah satu alasan bos BlackRock tidak menganggap inflasi hanya masalah jangka pendek, seperti yang telah diperdebatkan oleh Federal Reserve dan Gedung Putih sepanjang tahun ini.
"Inflasi jelas lebih dari sementara," kata Fink.
Simak Video "Video: Harga Minyak Dunia Diprediksi Meroket Usai AS Serang Iran"
(zlf/zlf)