Kementerian ESDM mencatat tambahan pembangkit listrik di 2021 sebanyak 1.901,74 mega watt (MW). Realisasi tersebut 30,7% dari target 6.187,91 MW.
Penambahan tersebut lebih rendah dari tahun 2020 sebanyak 3.072,05 MW atau 59% dari target 5.209,48 MW.
"Jadi yang biru pertama di atas 1.901,74 MW adalah capaian yang kita peroleh selama 2021. Capaian apa, penambahannya. Kalau misalkan mau dibandingkan dengan angka-angka di bawahnya," kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana dalam konferensi pers, Selasa (18/1/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian ESDM juga mencatat rasio elektrifikasi di 2021 sebanyak 99,45%. Capaian ini sebesar 99,5% dari target rasio elektrifikasi 2021 sebesar 100%.
Selanjutnya, konsumsi listrik per kapita di 2021 sebanyak 1.123 kWh/kapita. Capaian ini sebesar 93,3% dari target 1.203 kWh/kapita.
Berikutnya, pemerintah mencatat System Average Interruption Frequency Index (SAIFI) yakni indikator yang menunjukkan seberapa sering pelanggan listriknya mati, yaitu 4 kali/pelanggan/tahun. Capaian ini 150% dari target 2021 yakni 8 kali/pelanggan/tahun.
Kemudian, System Average Interruption Duration Index (SAIDI) atau indikator yang menunjukkan durasi listrik mati 6 jam/pelanggan/tahun atau 140% dari target.
"Yang SAIDI-nya sendiri kita targetkan 10 jam per pelanggan per tahun. Ternyata kita bisa capai 6 jam per pelanggan per tahun," katanya.
(acd/ara)