Harga gas Eropa melonjak gara-gara Rusia meluncurkan operasi militer di Ukraina, setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan serangan ke beberapa kota dengan misil dan menurunkan pasukan ke negara tersebut.
Menyadur Euro News, Sabtu (26/2/2022), Amerika Serikat (AS) mengumumkan pada hari Rabu bahwa mereka akan menjatuhkan sanksi pada perusahaan yang bertanggung jawab membangun pipa gas Nord Stream 2 Rusia.
Sanksi tersebut menambah tekanan pada proyek Laut Baltik yang dirancang untuk menggandakan kapasitas aliran gas dari Rusia ke Jerman. Nord Stream 2 belum mulai beroperasi sambil menunggu sertifikasi dari Jerman dan Uni Eropa. Minggu ini, Jerman menghentikan pipa senilai US$ 11 miliar merespons tindakan Rusia terhadap Ukraina.
Dari Mana Lagi Eropa Bisa Dapat Pasokan?
Eropa setidaknya mengimpor 40% kebutuhan gasnya dari Rusia. Sebagian besar datang melalui pipa termasuk Yamal-Eropa yang melintasi Belarus dan Polandia ke Jerman, dan Nord Stream 1 yang langsung menuju Jerman dan melalui Ukraina.
Pasar gas Eropa dihubungkan oleh jaringan pipa. Sebagian besar negara telah mengurangi ketergantungan pada gas Rusia selama bertahun-tahun dan ada juga lebih banyak rute pasokan yang melewati Ukraina. Pada tahun lalu Ukraina merupakan koridor transit sebagian besar untuk gas yang masuk ke Slovakia, dilanjutkan ke Austria dan Italia.
Sekarang Rusia telah menginvasi Ukraina. Hal ini dapat berdampak pada aliran gas melalui pipa seperti Yamal-Eropa, Nord Stream 1 dan TurkStream. Tetapi meskipun sanksi telah dijatuhkan terhadap Nord Stream 2, Komisi Eropa mengatakan pasokan gas Eropa saat ini tidak akan terpengaruh karena pipa ini belum beroperasi.
Kata analis di Institut Oxford untuk Studi Energi, kemungkinan lain bahwa Rusia menangguhkan penjualan gas ke Eropa sebagai pembalasan atas sanksi, atau konflik militer menyebabkan kerusakan pada salah satu pipa yang melintasi Ukraina membawa gas ke Eropa.
Beberapa negara memiliki pilihan lain. Misalnya, Jerman, konsumen terbesar gas Rusia juga dapat mengimpor dari Norwegia, Belanda, Inggris, dan Denmark melalui jaringan pipa. Tetapi Norwegia sebagai pemasok terbesar kedua di Eropa mengirimkan gas alam dengan kapasitas maksimum dan Perdana Menteri Norwegia, mengatakan tidak dapat menggantikan pasokan yang hilang dari Rusia.
Eropa Selatan dapat menerima gas Azeri melalui Pipa Trans Adriatik ke Italia dan Pipa Gas Alam Trans-Anatolia (TANAP) melalui Turki. Negara-negara tetangga dapat mentransfer gas melalui interkonektor, tetapi negara-negara tersebut mungkin tidak mau berpisah dengan gas yang mungkin mereka butuhkan dan importir harus membayar harga yang tinggi.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
Saksikan juga: PNS Ganteng Melawan Stigma Negatif Masyarakat
(toy/ara)