Exxon Cabut dari Rusia, Tinggalkan Aset Rp 57 Triliun

Exxon Cabut dari Rusia, Tinggalkan Aset Rp 57 Triliun

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 02 Mar 2022 16:12 WIB
Ilustrasi sektor migas
Foto: Ilustrasi Migas (Fauzan Kamil/Infografis detikcom)

Perusahaan, yang telah mengembangkan ladang minyak dan gas Rusia sejak 1995, mendapat tekanan untuk memutuskan hubungannya dengan Rusia atas invasi Rusia ke Ukraina. Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai operasi khusus.

Fasilitas Sakhalin, yang telah dioperasikan Exxon sejak produksi dimulai pada 2005 merupakan salah satu investasi langsung terbesar di Rusia, jika mengacu deskripsi proyek di situs web Exxon. Operasi baru-baru ini telah menyedot sekitar 220.000 barel minyak per hari.

Pengembangan Minyak dan Gas Sakhalin Jepang atau Japan's Sakhalin Oil and Gas Development (SODECO), yang memiliki 30% saham di proyek Sakhalin-1 sedang mencoba untuk mengkonfirmasi rincian pengumuman Exxon. Itu diungkapkan seorang juru bicara. Dia menambahkan bahwa mereka akan mengawasi situasi Rusia-Ukraina dan memutuskan apa yang harus dilakukan di masa depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Produsen minyak yang didukung negara Japan Petroleum Exploration Co (Japex), yang memiliki 15,285% di SODECO, dikatakan juru bicara Japex juga memeriksa rincian pengumuman Exxon dan akan berbicara dengan mitranya untuk memutuskan rencana masa depan.


(toy/dna)

Hide Ads