Perusahaan anggota Holding BUMN Industri Pertambangan, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan produksi batu bara pada tahun 2022 mencapai 36,41 juta ton. Target produksi tersebut meningkat 21%, dari realisasi produksi batu bara pada tahun 2021 sebanyak 30,04 juta ton.
Selain itu, PTBA akan memenuhi kewajiban ekspor batu bara di dalam negeri terlebih dahulu sebanyak 25%. Kewajiban ini tercatat dalam Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) yang sudah disetujui pemerintah.
"Untuk kegiatan ekspor batu bara apakah ada penambahan atau tidak, yang jelas kita sudah mendapat persetujuan bahwa kewajiban kita itu 25% harus untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri," kata Direktur Utama PTBA Arsal Ismail dalam Press Conference Kinerja PT Bukit Asam Tbk Tahun 2021, Senin (7/3/2022).
Arsal juga mengatakan bahwa PTBA akan mengkaji lagi untuk ekspor batu bara karena harus mempertimbangkan sisi keuntungan yang ada di dalam negeri.
"Apakah ada tambahan porsi ekspor dari pemerintah ini, tentunya kembali lagi ke dalam menu RKAB. Tapi PTBA sebagai BUMN tentunya tidak hanya mengejar keuntungan, karena kami juga harus memperhatikan keuntungan dalam negeri," ujar Arsal.
Sekedar informasi, demi pengembangan industri batu bara yang lebih baik, PTBA juga mengembangkan proyek angkutan batu bara berbasis listrik bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Hal ini demi mewujudkan Net Zero Emission yang ditargetkan pemerintah pada 2060, PTBA dan PT KAI telah melakukan penandatanganan MoU pada 7 Desember 2021 untuk proyek angkutan batu bara dengan jalur kereta api berbasis listrik.
Simak Video "Video: Eks Dirut Dana Pensiun Bukit Asam Divonis 9 Tahun Bui di Kasus Korupsi"
(das/das)