Truk Tambang Dilarang Keras Minum BBM Subsidi, Bandel Langsung Disikat!

Truk Tambang Dilarang Keras Minum BBM Subsidi, Bandel Langsung Disikat!

Trio Hamdani - detikFinance
Jumat, 08 Apr 2022 22:28 WIB
Truk Otonom Volvo di Terowongan Tambang
Ilustrasi truk tambang/Foto: Volvo

Upaya lainnya adalah melakukan monitoring stok BBM melalui command center, koordinasi Pertamina dengan penegak hukum dan Pemerintah Daerah.

Pertamina juga telah membentuk satgas RAFi (Ramadhan & Idul Fitri) dan menyiapkan berbagai layanan tambahan berupa SPBU Siaga, mobil tangki siaga, motorist, SPBU Kantong dan rest area yang dilengkapi fasilitas kesehatan bagi para pemudik di beberapa titik jalur mudik.

Arifin memahami peralihan konsumsi masyarakat ke BBM bersubsidi akibat adanya disparitas harga yang tinggi dengan BBM non-subsidi. Dia pun membandingkan harga produk BBM dari Pertamina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bandingkan saja Pertamina Dex (non-subsidi) dengan Biosolar (bersubsidi) sekarang bedanya sekitar Rp. 8.000 per liter. Cukup jauh bedanya. Akibatnya masyarakat yang seharusnya dapat (BBM subsidi) malah tidak kebagian," jelasnya.

Salah satu faktor yang membentuk adanya disparitas harga, sambung Arifin adalah gangguan suplai minyak global akibat konflik geopolitik Rusia dengan Ukraina sehingga harga minyak dunia melambung tinggi.

ADVERTISEMENT

"Minyak-minyak Rusia diembargo tidak boleh keluar akibatnya terjadi ketidakseimbangan suplai sehingga harga minyak dunia tinggi dan susah didapat," urai Arifin.

Namun demikian, dia menyebut harga BBM di Indonesia merupakan salah satu yang termurah dibandingkan negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Kata dia, harga BBM di negara ASEAN bisa dua sampai tiga kali lipat.


(toy/hns)

Hide Ads