Vitol Group, pedagang minyak independen top dunia akan menghentikan perdagangan minyak mentah dan produk Rusia pada akhir tahun.
Seorang sumber juga mengatakan perusahaan perdagangan energi dan komoditas Belanda juga tidak akan membeli minyak mentah Rusia.
Dikutip dari CNN, Kamis (14/4/2022), Vitol menolak berkomentar. Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari, Amerika Serikat (AS), Inggris, Kanada, dan Australia mengumumkan larangan minyak Rusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan-perusahaan besar termasuk Shell, TotalEnergies, dan Nestle juga telah berhenti membeli minyak mentah Rusia, atau mengatakan mereka akan melakukannya pada akhir 2022, dan embargo de facto yang lebih luas telah terjadi karena bank, pedagang, pengirim barang dan perusahaan asuransi mencoba untuk menghindari sanksi keuangan Barat.
Karena minyak Rusia telah menjadi 'racun' bagi banyak pembeli, patokan minyak mentah Ural telah diperdagangkan dengan diskon yang semakin luas di pasar dunia. Sekarang bernilai US$ 34 per barel lebih rendah dari minyak mentah Brent.
Badan Energi Internasional memperkirakan pada Rabu bahwa pasokan minyak Rusia akan turun 1,5 juta barel per hari pada April, dan bisa turun 3 juta per hari mulai Mei karena pembeli berpaling.
"Sementara beberapa pembeli, terutama di Asia meningkatkan pembelian barel Rusia yang didiskon tajam, pelanggan tradisional mengurangi," kata badan tersebut.
Berlanjut ke halaman berikutnya.