Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati memperkirakan kuota Pertalite dan Solar yang merupakan BBM subsidi jebol tahun ini. Hal itu terjadi karena mulai ada tren kenaikan pergerakan masyarakat yang mengerek penggunaan energi.
Untuk Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) seperti Pertalite konsumsinya diprediksi naik hingga 28,5 juta kiloliter (kl). Padahal, kuota yang ditetapkan 23 juta kl.
"Trennya, saat ini yang JBKP akan meningkat melebihi kuotanya. Kuota Pertalite 23 juta kl, prediksi kami dengan tren hari ini maka meningkat jadi 28,5 juta kl," ujar Nicke dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (6/7/2022).
Pemerintah sedang merevisi aturan kriteria kendaraan penerima BBM Subsidi. Revisi aturan ini diharapkan dapat menekan konsumsi Pertalite menjadi 26,7 juta kl, meski masih di atas penetapan kuota sebesar 23 juta kl.
"Kalau regulasi sudah keluar, prognosanya turun 26,7 juta kl namun masih lebih tinggi dari target," katanya.
Di sisi lain untuk solar subsidi juga diprediksi bakal jebol. Kuota solar subsidi ditetapkan sebesar 14,9 juta kl, sementara peningkatannya bisa mencapai 17,2 juta kl, di atas kuota yang ditetapkan.
"Industri juga menggeliat. Maka volume solar subsidi meningkat dari kuota yang ditetapkan 14,9 juta kl. Penggunaan bisa naik 17,2 juta kl," ungkap Nicke.
Namun dengan revisi aturan penerima subsidi BBM, diprediksi peningkatannya lebih rendah pada level 16,36 juta kl.
(hal/ara)