Eropa Ketar-ketir Rusia Bakal Setop Total Pasokan Gas

Eropa Ketar-ketir Rusia Bakal Setop Total Pasokan Gas

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 11 Jul 2022 22:39 WIB
Ketegangan Rusia dan negara-negara Eropa imbas perang di Ukraina berbuntut panjang. Rusia balas sanksi ekonomi dengan setop pasokan gas ke sejumlah negara Eropa
Ilustrasi/Foto: AP Photo/Czarek Sokolowski
Jakarta -

Pasokan gas alam Rusia ke Jerman melalui pipa Laut Baltik Nord Stream 1 telah dihentikan selama 10 hari. Langkah ini dilakukan lantaran adanya pemeliharaan tahunan.

Namun, Jerman khawatir penghentian pasokan ini akan permanen. Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck menuding Rusia menggunakan gas sebagai 'senjata'.

Langkah ini dinilai sebagai tanggapan atas sanksi Uni Eropa atas perang di Ukraina. Inilah yang membuat Habeck memberi peringatan kepada negara-negara Uni Eropa untuk bersiap jika pengiriman gas tidak dilanjutkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain Habeck mengaku, Jerman menjadi terlalu bergantung pada gas Rusia. Jika pasokan Rusia tiba-tiba terputus dalam semalam, bisa membuat Jerman mengalami resesi besar, karena seluruh industri bergantung pada gas dan sebagian besar rumah Jerman menggunakannya untuk pemanas.

Melansir BBC Senin (11/07/2022), pakar industri Jerman mengatakan sektor kimia yang akan terpukul lantaran kekurangan pasokan gas. Sektor ini mengambil 15% dari konsumsi gas Jerman. Gangguan pada sektor ini dapat menyebabkan kekurangan barang-barang seperti pupuk, obat-obatan, deterjen dan kosmetik.

ADVERTISEMENT

Hal ini membuat pihaknya khawatir pasokan gas bisa dikurangi atau dipotong secara permanen. Meski demikian, dia mengatakan dua terminal terapung untuk pengiriman gas alam cair (LNG) akan siap pada akhir tahun ini.

Penutupan pipa juga mempengaruhi Italia, di mana perusahaan energi Eni mengatakan menerima gas dengan jumlahnya sepertiga kali lebih sedikit dibandingkan dengan volume rata-rata dari Gazprom Rusia selama beberapa hari terakhir.

Tidak hanya itu, Rusia juga telah memotong pasokan gas ke Polandia, Bulgaria, Belanda, Denmark dan Finlandia karena penolakan mereka untuk mematuhi skema pembayaran baru. Di sisi lain, Austria dan Republik Ceko masih mendapatkan gas dari Nord Stream 1, tetapi aliran gas tersebut juga mengalir ke mereka melalui pipa Ukraina.

Kepala Badan Energi Internasional Fatih Birol, juga telah memperingatkan bahwa Rusia dapat menghentikan pasokan gas ke Eropa sepenuhnya dan Eropa perlu bersiap sekarang.

Gazprom Rusia pangkas pasokan gas Nord Stream ke Eropa. Langsung klik halaman berikutnya

Tonton juga Video: Dua Apartemen di Chasiv Yar Ukraina kena Rudal, 31 Orang Tewas

[Gambas:Video 20detik]



Sementara itu, Perusahaan gas negara Rusia, Gazprom, memotong aliran gas melalui Nord Stream 1 menjadi hanya 40% dari kapasitas pipa sejak pertengahan Juni lalu. Pihaknya menyalahkan keterlambatan pengembalian peralatan yang diservis oleh Siemens Energy Jerman, sehingga pipa tak bisa lekas dibuka kembali.

Pemeliharaan pipa normal setiap musim panas, ketika permintaan gas lebih rendah daripada di musim dingin, tetapi kekhawatirannya adalah bahwa Rusia mungkin tidak menghidupkan kembali keran tersebut.

Pemerintah Kanada mengatakan akan mengembalikan turbin Siemens yang diperbaiki ke Jerman untuk pipa Laut Baltik Nord Stream 1 tersebut. Kanada mengatakan memberi Siemens Canada izin terbatas waktu dan dapat dibatalkan, untuk mengirim turbin itu kembali ke Jerman, meskipun ada sanksi dari Uni Eropa. Langkah itu membuat marah pemerintah Ukraina, yang menuduh Kanada menyesuaikan sanksi yang dijatuhkan pada Moskow dengan keinginan Rusia.

Sebagai tambahan informasi, Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada bulan Februari lalu, Jerman telah mengurangi ketergantungannya pada gas Rusia dari 55% menjadi 35% dan ingin berhenti menggunakan gas dari Rusia sama sekali. Tahun lalu pemasok utama gas alam lainnya ke Jerman adalah Norwegia (31%) dan Belanda (13%). Jerman kini mendapat pasokan gas lebih banyak dari mereka, karena mengurangi impor dari Rusia.

Pemerintah juga telah memberikan lampu hijau untuk terminal LNG pertama Jerman yang akan dibangun, di Wilhelmshaven. Fasilitas penyimpanan gas Jerman saat ini sekitar 64% penuh, lapor penyiar Jerman ZDF.

Di sisi lain, Pipa Baltik bawah laut lainnya dari Rusia, Nord Stream 2, telah dibangun. Meski demikian, rencana untuk memompa gas melaluinya sekarang tertunda karena perang.


Hide Ads