Proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2 tampil di Booth Green Infrastructure BUMN dalam rangkaian acara ASEAN-Indo Pacific Forum 2023 di Jakarta. Proyek PLTP ini bahkan sempat mendapat perhatian Presiden Jokowi yang datang untuk melihat proyek tersebut di dalam booth.
Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Julfi Hadi menjelaskan PLTP Lumut Balai Unit 2 merupakan salah satu proyek infrastruktur hijau yang berbasis energi ramah lingkungan. Lantas apa manfaatnya untuk lingkungan?
Sebagai salah satu inisiatif transisi energi yang bertujuan untuk mendukung target pemerintah mencapai target Net Zero Emission tahun 2060, PLTP Lumut Balai Unit 2 dikatakan bisa mengurangi emisi 581.784 tCO2eq/tahun.
"Tujuan dari proyek ini adalah untuk memitigasi risiko perubahan iklim dan mendukung Indonesia mencapai 23% bauran jaringan listrik nasional dari sumber terbarukan pada tahun 2025 yang tentunya berpotensi menurunkan emisi sebesar 581.784 tCO2eq/tahun," ungkap Julfi, dalam keterangan tertulis, Selasa (5/9/2023).
Ia menjelaskan sebagai pemimpin di bidang transisi energi, Pertamina berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG's).
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
Selain berdampak pada lingkungan, PLTP Lumut Balai Unit 2 dapat mensuplai listrik yang ditargetkan mencapai 1 GW.
"Proyek ini merupakan bagian dari proyek strategis nasional untuk mendukung target 1 GW yang akan dicapai dalam rentang waktu dua tahun," jelas Julfi.
Simak Video "Pertamina Capai Ketahanan Energi Lewat Penguatan Peta Jalan NZE!"
(prf/ega)