Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji buka suara soal rencana RON Pertalite dinaikkan tahun depan. Tutuka mengatakan, banyak pertimbangan yang harus dilihat, termasuk ekonomi dan sosial.
"Kita itu kalau sudah ada atau tidak masalahnya tidak sederhana. Kita ganti, masalah polusi, tidak demikian. Kan harus ada pertimbangan ekonomi dan sosial, dan itu tidak bisa oleh kementerian ESDM saja. Harus dengan kementerian lain," katanya saat ditemui di Park Hyatt, Jakarta Pusat, Kamis (7/9/2023).
Sementara itu, PT Pertamina (Persero) diberitakan akan melanjutkan Program Langit Biru tahap kedua di mana BBM subsidi yakni RON 90 akan dinaikkan menjadi RON 92. Rencananya, Pertamina akan meluncurkan Pertamax Green 92 pada tahun depan yang merupakan BBM jenis Pertalite dicampur etanol sehingga memiliki RON 92.
Tutuka mengaku belum ada pembahasan soal hal ini di tubuh pemerintah. Namun, ia mempersilakan jika Pertamina mau membahasnya.
"Ya kita masih, kalau Pertamina mau bahas silakan tapi kalau pemerintah belum. Jadi industri silakan dulu bahas, ya udah silakan. Pemerintah belum," lanjutnya.
Pada kesempatan itu, Tutuka juga mendorong pengembangan bioenergi di Indonesia, termasuk bioetanol dan biodiesel. Menurutnya Indonesia sangat potensial untuk mengembangkan bioenergi, namun harus tetap realistis.
"Gini etanol bahannya dari apa? dari tebu. Kalo sawit itu kita punya banyak, energi biodiesel kita terbesar terkenal sekali biodiesel kita itu, Malaysia aja jauh. Di internasional biodiesel kita sangat tinggi. Tapi kalau bioetanol kita punya nggak lahan sebesar sawit gitu kan. Jadi harus realistis lah," pungkasnya.
Simak juga Video: Jokowi Belum Tahu Rencana Pertamina Hapus Pertalite Tahun Depan
(ily/ara)